Pada hari Selasa, Partai Aam Aadmi (AAP) menuntut agar pusat itu mengadakan sesi khusus Parlemen untuk mengeluarkan resolusi yang menyatakan Pakistan sebagai negara teroris, lapor kantor berita PTI.

Partai Aam Aadmi (AAP) Rajya Sabha MP, Sanjay Singh, dalam sebuah konferensi pers mengatakan, “Panggil sesi parlemen khusus, dan kami akan dengan suara bulat mengeluarkan resolusi yang menyatakan Pakistan sebagai bangsa teroris. Mereka memberikan perlindungan kepada teroris dan menjadi tuan rumah.

Dia juga mengkritik pemerintah BJP karena menyetujui gencatan senjata, mengklaim itu dilakukan di bawah tekanan dari Presiden AS Donald Trump.

Menanyai keputusan pemerintah, Singh berkata, “Tentara kami merespons dengan kuat, tetapi kemudian kami mengumumkan gencatan senjata. Trump mengatakan ia memediasi pembicaraan dan bahkan mengancam pemotongan perdagangan. Bagaimana kami bisa menerima itu? Di mana para teroris yang membunuh rakyat kami pada 22 April?”

Namun, sumber -sumber pemerintah telah menolak klaim bahwa ancaman perdagangan terlibat dalam diskusi. “Tidak ada referensi untuk perdagangan selama pembicaraan antara para pemimpin India dan AS,” kata seorang pejabat, menurut kantor berita PTI.

Kepala Unit Partai Delhi Aam Aadmi (AAP), Saurabh Bharadwaj, juga menuduh pusat mundur dari janji jajak pendapatnya.

Dia mengatakan bahwa selama pemilihan 2024, kepemimpinan BJP berjanji bahwa Kashmir yang diduduki Pakistan akan diambil kembali dalam waktu enam bulan jika Modi menjadi PM lagi. “Enam bulan telah berlalu, dan alih -alih merebut kembali Pok, pasukan kami telah dipanggil kembali,” katanya.

Sementara itu, mantan menteri utama Delhi Atishi mempertanyakan apakah keadilan telah dilayani kepada keluarga korban teror Pahalgam.

Dalam sebuah pos di X, dia menulis, “Operasi Sindoor menunjukkan keberanian pasukan kita. Tetapi setelah pengumuman Trump pada 10 Mei, pemerintah mengkonfirmasi gencatan senjata. Negara itu ingin tahu apakah teroris Pahalgam telah ditangkap. Apakah balas dendam atas Sindoor telah diambil?” “

Pengumuman gencatan senjata datang setelah sebuah posting kejutan oleh Trump on Truth Social, di mana ia mengklaim kredit untuk memediasi pembicaraan antara India dan Pakistan.

“Setelah malam yang panjang dalam pembicaraan yang dimediasi oleh Amerika Serikat, saya senang mengumumkan bahwa India dan Pakistan telah menyetujui gencatan senjata penuh dan segera,” tulisnya.

(Dengan input dari PTI)

Tautan sumber