Minggu, 28 Desember 2025 – 18:08 WIB

Jakarta – Delapan ratus ribu orang tewas setiap tahun. Artinya, satu dari sebelas orang mengalami kematian dan penyebabnya bukan akibat perang.

Baca Juga:

Detik-detik Kecelakaan Maut di Kalimalang! Adu Kencang Dini Hari, Pemotor Tewas Tabrak Pedagang Tahu Bulat

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO melaporkan bahwa korban yang dialami warga Eropa sebanyak itu karena konsumsi alkohol berlebihan.

Dalam lembar fakta baru WHO yang diterbitkan pada 28 Desember 2025, seperti dikutip dari situs Russia Today, mengatakan jika Eropa memiliki “tingkat konsumsi alkohol tertinggi di dunia,” dengan minum alkohol memberikan kontribusi besar terhadap kematian dini dan cedera.

Baca Juga:

Thailand–Kamboja Sepakat Gencatan Senjata, Akhiri Perang di Perbatasan

Hampir 145 ribu kematian akibat cedera di wilayah tersebut disebabkan oleh alkohol, demikian laporan WHO. Kategori terbesar adalah tindakan melukai diri sendiri, cedera akibat kecelakaan lalu lintas, dan jatuh.

Menurut WHO, konsumsi alkohol juga terkait erat dengan kekerasan antarpribadi, termasuk penyerangan dan kekerasan dalam rumah tangga, dan diidentifikasi sebagai faktor utama penyebab kematian akibat cedera kekerasan di seluruh wilayah tersebut.

Baca Juga:

Bus The Sultan Agung Tabrak Truk di Tol Batang, 1 Tewas 4 Luka

Parahnya, generasi muda, remaja dan dewasa muda, sangat berisiko, karena alkohol mempengaruhi perkembangan otak dan pengambilan keputusan selama masa remaja dan awal dewasa.

WHO juga mengatakan minum alkohol dapat mengganggu daya ingat dan kemampuan belajar, serta meningkatkan risiko bahaya jangka panjang, termasuk gangguan penggunaan alkohol dan masalah kesehatan mental lainnya.

Di kalangan mereka inilah, alkohol tetap menjadi faktor risiko utama penyebab kecacatan akibat cedera dan kematian dini.

“Alkohol adalah zat beracun yang tidak hanya menyebabkan tujuh jenis kanker dan penyakit tidak menular lainnya, tetapi juga mengganggu penilaian dan pengendalian diri, memperlambat waktu reaksi, mengurangi koordinasi, dan mendorong perilaku pengambilan risiko,” kata Carina Ferreira-Borges, Penasihat Regional untuk Alkohol, Narkoba Terlarang, dan Kesehatan Penjara WHO untuk Eropa.

Inilah mengapa, lanjut dia, alkohol terlibat dalam begitu banyak cedera dan kematian akibat cedera yang sebenarnya dapat dicegah.

Data menunjukkan bahwa negara-negara Eropa Timur menyumbang sekitar setengah dari semua kematian akibat cedera yang disebabkan oleh alkohol, dibandingkan dengan kurang dari 20 persen di bagian barat dan selatan wilayah tersebut.

Di Rusia, kebiasaan minum telah bergeser selama dua dekade terakhir, dengan persentase orang yang tidak mengonsumsi alkohol hampir berlipat ganda, menurut survei terbaru WHO. Data tersebut juga menunjukkan bahwa bir, bukan vodka, tetap menjadi minuman beralkohol yang paling umum dikonsumsi.

Berangkat Antar Bansos, Kapal Terbalik di Sulsel! Camat dan Nakes Tewas

Sebanyak tiga penumpang kapal motor (KM) Fitri Jaya, dinyatakan tewas tenggelam, ketika kapal tersebut terbalik di wilayah Perairan Pulau Podang-Podang, Sulawesi Selatan.

img_title

VIVA.co.id

28 Desember 2025

Tautan Sumber