Jumat, 14 November 2025 – 18: 54 WIB

Jakarta — Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Sarwoto Atmosutarno mendorong penerapan teknologi 5 G di Indonesia tidak lagi di bawah 10 persen dan meningkatkan kerja sama dengan provider teknologi.

Baca Juga:

Pemerintah Targetkan Ledakan 5 G di Indonesia pada 2030

“Jadi, saya dengar lelang frekuensi 5 G sudah dikebut. Itu akan menjadi peluang buat kita di sini (Indonesia), dan tentunya dengan harga yang lebih kompetitif,” kata dia di Jakarta, Jumat, 14 November 2025

Sarwoto juga mengatakan 5 G memiliki latensi rendah tapi kecepatannya mencapai 400 megabyte per detik, sehingga sangat berguna untuk menjalankan program mesin ke mesin berbasis kecerdasan buatan ( kecerdasan buatan / AI) dengan semua konektivitas melalui internet hal (IoT).

Baca Juga:

Inovasi 5 G Telkomsel Dilirik Kemenperin

Ia menjelaskan 5 G juga dibutuhkan untuk mengelola information facility (pusat information) yang sangat dibutuhkan bagi pebisnis, maka itu perlu adanya infrastruktur yang memadai agar tercipta transformasi digital yang berdampak pada ekonomi digital dan meningkatkan ekonomi nasional.

“Dua sampai tiga tahun terakhir ini kita sering mendengarkan dan mempraktikkan banyak hal tentang pemanfaatan AI. Ke depan, teknologi ini adalah musimnya atau eranya adalah all data facilities,” tegas Sarwoto.

Baca Juga:

Begini Cara ‘Panen Duit’ dari 5 G dan AI, Singapura Sudah Merasakannya

Menurutnya, reward demografi Indonesia sangat potensial. Oleh karena itu, dirinya mengajak generasi muda yang kreatif untuk bersama-sama mendukung transformasi electronic, yang juga harus berdampak kepada ekonomi digital dan nasional.

Seperti diketahui, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengatakan pemerintah menargetkan jangkauan koneksi 5 G di Indonesia mencapai 32 persen pada 2030

Ia menjelaskan, saat ini ketersediaan koneksi web 5 G di Indonesia kurang dari 10 persen, atau tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia, yang telah mencapai 80 persen.

Oleh karena itu, Wamenkomdigi menekankan perlu adanya kolaborasi lintas pemangku kepentingan di industri telekomunikasi dalam upaya memperluas jangkauan koneksi 5 G di Tanah Air.

“Kecepatan internet masih harus ditingkatkan, memang belum sampai kepada 100 Mbps, yakni masih sekitar 36, 7 Mbps,” ungkap Nezar Patria, akhir Oktober 2025

Indosat, Nokia dan Nvidia Satukan Kekuatan Ciptakan Jaringan 5 G seperti Manusia

Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bersama Nokia dan Nvidia meresmikan AI-RAN Proving ground.

img_title

VIVA.co.id

13 November 2025

Tautan Sumber