Selasa, 23 Desember 2025 – 17: 10 WIB

Jakarta — Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) resmi menggandeng 43 bank untuk penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2026 Fasilitas kredit itu untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Baca Juga:

Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank bjb Perluas Akses KPR Sejahtera bagi Masyarakat

Hal itu disampaikan Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho dalam acara penandatangan Perjanjian Kerja Sama dengan 43 Financial Institution Penyalur KPR Sejahtera FLPP bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tahun 2026 di Jakarta, Selasa, 23 Desember 2025

“Sesuai dengan Nota Keuangan tahun 2026, Pemerintah juga mengalokasikan pencadangan pembiayaan investasi untuk memenuhi potensi penambahan target penyaluran FLPP sampai dengan 350 000 system rumah di tahun depan,” ujar Heru.

Baca Juga:

Resmi Beroperasi, FUNDbank Targetkan Ini

Dia mengatakan bahwa target penyaluran dana FLPP tahun 2026 sebanyak 285 ribu device rumah dengan overall kebutuhan dana sebesar Rp 37, 1 triliun, yang terdiri dari anggaran DIPA sebesar Rp 25, 1 triliun dan sisanya dari pengembalian pokok sebesar Rp 10, 4 triliun yang digulirkan kembali serta saldo awal tahun 2026 sebesar Rp 1, 6 triliun.

BP Tapera melakukan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 43 Financial Institution Penyalur (5 financial institution Himbara, 4 financial institution swasta dan 33 Financial Institution Pembangunan Daerah (BPD)) tentang penyaluran KPR Sejahtera FLPP bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tahun 2026 di Jakarta Selatan, Selasa.

Baca Juga:

Ekonom Sepakat BI Perlu Tahan Suku Bunga Acuan di 4, 75 Persen

Penandatangan itu dilakukan secara seremoni diwakili dengan 10 bank penyalur dana FLPP tertinggi dan 1 perwakilan financial institution swasta tahun 2025 Financial institution tersebut adalah BTN, BTN Syariah (kini bernama BSN), BRI, BNI, Mandiri, BSI, BPD Jawa Barat dan Banten, BPD Jawa Barat dan Banten Syariah (BPD BJB Syariah), BPD Sumsel Babel, BPD Sumsel Babel Syariah, dan Financial institution Nobu.

Sedangkan sisanya 32 Financial institution lainnya akan mengikuti secara bold yaitu BPD Jawa Tengah, BPD Jawa Timur, BPD Jawa Tengah Syariah, Financial Institution Huge Syariah, BPD Jambi, BPD Kalimantan Selatan Syariah, BPD Sumatra Utara, BPD Sulselbar Syariah, BPD Sulselbar, BPD Jawa Timur Syariah.

Kemudian BPD Riau Kepri Syariah, BPD Kalimantan Tengah, Financial Institution Nagari, BPD Aceh, BPD NTB Syariah, BPD Kalimantan Barat, BPD Kalimantan Timur.

Bank Pembangunan Daerah lainnya adalah BPD Kalimantan Selatan, BPD NTT, BPD Sumatra Utara Syariah, BPD Kalimantan Barat Syariah, Bank Nagari Syariah, BPD Jambi Syariah, BPD DIY, BPD Sulawesi Tengah, BPD Papua.

Halaman Selanjutnya

Selanjutnya BPD Bengkulu, Bank Artha Graha Internasional, BPD Sulawesi Tenggara, BPD Sulawesi Utara Gorontalo, Bank Jakarta dan Bank Jakarta Syariah. Dalam PKS yang ditandatangani Heru juga menyampaikan bahwa terjadi peningkatan penyaluran dana FLPP untuk non official sebesar 154

Tautan Sumber