Sabtu, 7 Juni 2025 – 17: 46 WIB
Cirebon, Viva — Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, resmi menutup total kawasan tambang galian C di Gunung Kuda untuk umum usai tragedi longsor yang menewaskan 21 orang dan menyisakan empat korban yang belum ditemukan.
Baca juga:
Malaysia Imbau Thailand dan Kamboja Tahan Diri usai Militer Baku Tembak
Bupati Cirebon Imron di Cirebon, Sabtu, menjelaskan penutupan location tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Cirebon serta tindak lanjut dari pencabutan standing tanggap darurat sejak Kamis 5 Juni 2025
“Setelah pencarian korban dihentikan, location tersebut ditutup. Tidak boleh ada aktivitas maupun warga yang memasuki location tersebut,” katanya.
Baca juga:
Prabowo Diundang Hadiri KTT G 7 di Kanada, Jadi Tamu Kehormatan
Petugas mengevakuasi korban tewas akibat longsor di location pertambangan galian C, Gunung Kuda, Cirebon, Jabar.
Ia mengatakan keputusan ini word play here sudah ditindaklanjuti oleh unsur TNI dan Polri guna mencegah aktivitas warga di lokasi yang kini berstatus rawan, serta masih dalam proses penyelidikan hukum.
Baca juga:
Tahanan Kasus Cabul di Denpasar Tewas Dikeroyok, 6 Orang Jadi Tersangka
Imron mengimbau warga untuk tidak melakukan pencarian empat korban yang masih tertimbun product longsor, karena hal tersebut sangat berbahaya dan bisa menambah jumlah korban.
“Demi keselamatan bersama, jangan ada aktivitas di location tersebut,” katanya.
Sementara itu Komandan Korem 063/ SGJ Kolonel Inf Hista Soleh Harahap menegaskan akses menuju lokasi tambang itu, nantinya dipasangi portal dan dijaga aparat. Sehingga warga tidak boleh lagi masuk ke kawasan tersebut.
Ia menjelaskan Komandan Kodim (Dandim) 0620/ Kabupaten Cirebon selaku Incident Commander sudah mengumpulkan seluruh personel untuk apel konsolidasi, pengecekan perlengkapan, serta pembagian tugas pengamanan di lapangan.
Selain menjamin keselamatan, menurutnya, penutupan dilakukan karena sejumlah perlengkapan dan kendaraan yang berada di lokasi masih menjadi bagian dari proses penyelidikan oleh aparat penegak hukum.
“Kami akan koordinasi dengan pihak kepolisian. Karena masih ada barang bukti di sana, maka pengamanan lokasi sangat penting,” ujarnya.
Hista menambahkan, TNI siap membantu proses penjagaan lokasi tambang apabila diperlukan, meski pengawasan utama akan dilakukan oleh pihak kepolisian.
“Kalau memang dibutuhkan penjagaan bersama, kami siap bantu. Akan tetapi untuk pengamanan sepenuhnya nanti akan dikoordinasikan dengan kepolisian,” tuturnya. (Ant)
Halaman Selanjutnya
Sementara itu Komandan Korem 063/ SGJ Kolonel Inf Hista Soleh Harahap menegaskan akses menuju lokasi tambang itu, nantinya dipasangi website dan dijaga aparat. Sehingga warga tidak boleh lagi masuk ke kawasan tersebut.