JAKARTA, 12 September (Xinhua) – Setidaknya 24 orang tewas dan sembilan lainnya tetap hilang setelah banjir bandang dan tanah longsor menghantam Pulau Bali di Indonesia dan provinsi Nusa Tenggara Timur, kata para pejabat, Jumat.

Hujan lebat sejak Senin memicu banjir dan tanah longsor, menghancurkan rumah, fasilitas publik, dan lahan pertanian, dan memaksa orang untuk mengungsi.

Di Bali, korban tewas naik menjadi 18 dengan lima masih hilang, kepala Kantor Pencarian dan Penyelamatan setempat I Nyoman Sidakarya mengatakan.

“Pencarian fokus pada Denpasar, terutama di muara sungai, dan di Badung Regency,” katanya kepada Xinhua. Dia menambahkan bahwa puing -puing dan reruntuhan menghambat operasi, meskipun mesin dan kapal yang berat telah dikerahkan.

Badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika negara itu memperingatkan hujan lebat dan gelombang tinggi di Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan Sumatra dalam beberapa hari mendatang.

Di Nusa Tenggara Timur, Waters telah surut dan bantuan darurat sedang berlangsung, kata Richard Feel, seorang analis di Badan Bencana Provinsi, menambahkan bahwa enam orang dikonfirmasi tewas dan empat tetap hilang.

“Pekerjaan kami sekarang berfokus pada perbaikan jalan dan jembatan, merelokasi pengungsi, dan memenuhi kebutuhan dasar,” katanya.

Indonesia sering mengalami bencana alam, termasuk banjir dan tanah longsor, yang sering menyebabkan korban dan memaksa evakuasi.

Tautan Sumber