Minggu, 31 Agustus 2025 – 13: 52 WIB
Jakarta, Viva — Organisasi Pemuda Lintas Iman menyampaikan simpati dan dukacita yang mendalam kepada seluruh korban dalam aksi demonstrasi di beberapa daerah beberapa hari ini, bahkan ada yang sampai mengalami luka-luka dan meninggal dunia.
Baca juga:
Viral Perusuh Ditangkap Bawa Kartu Anggota TNI, Kapuspen: Itu Narasi Bohong dan Menyesatkan!
Dimana Organisasi Pemuda Lintas Iman terdiri dari, Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, Dzulfikar Ahmad Tawalla, Ketum GP Ansor, Addin Jauharuddin, Ketum PP Pemuda Katolik, Stefanus, Ketum DPP GAMKI, Sahat Martin Philip Sinurat, Ketum Pemuda Konghucu, Kris Tan, Ketum Pemuda Peradah, Putu Yoga Exercise Saputra, Waketum Pemuda Gemabudhi, Wiryawan, Ketum Pemuda GPII, Masri Ikoni, dan Ketum Pemuda Mathla’ul Anwar, Ahmad Nawawi.
Organisasi pemuda lintas iman
Baca juga:
Saksi Ungkap Penjarahan Rumah Sri Mulyani Berpola, Ada Aba-aba Kembang Api dan Bawa Drone
Untuk menghindari adanya kericuhan lagi, Sahat Sinurat pun meminta pemerintah dan DPR untuk mendengar tuntutan rakyat
“Dengar tuntutan rakyat serta mengevaluasi setiap kebijakan dan program pemerintah yang dinilai merugikan dan membebani rakyat,” kata Sahat dalam keterangan resmi pada Minggu, 31 Agustus 2025
Baca juga:
Dua Kali Rumah Sri Mulyani Dijarah, Pelaku Hampir Ribuan Kebanyakan Remaja
Selain itu mendesak pimpinan Partai Politik segera memberhentikan para anggota DPR RI dan pengurus Partai yang mengeluarkan pernyataan yang provokatif dan melukai hati rakyat serta menginstruksikan kepada seluruh kader Partai untuk menjaga ucapan serta lebih berempati kepada persoalan rakyat.
“Mengajak seluruh elemen masyarakat yang menyampaikan tuntutan dan aspirasi, untuk menjaga kondusifitas dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah,” tambah Gusma dari PP Pemuda Katolik dalam keterangannya, Minggu, 31 Agustus 2025
Lalu tidak terprovokasi untuk melakukan aksi anarkis seperti perusakan, pembakaran, dan penjarahan yang merugikan sesama masyarakat.
Selanjutnya, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling menjaga satu sama lain, menolak trial anarkis, dan tidak terpengaruh dengan penggiringan isu yang menyinggung suku, agama, etnis, dan golongan (SARA) untuk mencegah terulangnya peristiwa kerusuhan 98
16 Ormas Islam diundang Prabowo ke Hambalang
- Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
“Meminta Polri dan TNI untuk menjaga keamanan dengan terukur, tidak represif kepada masyarakat yang melakukan aksi demo damai, serta menindak tegas para pelaku aksi anarkis yang memicu huru-hara serta melakukan perusakan, pembakaran, dan penjarahan,” jelas Dzulfikar dari PP Pemuda Muhammadiyah.
Di saat yang sama, Gus Addin dari general practitioner Ansor juga menginstruksikan kepada seluruh kader organisasi agar bersama-sama dengan masyarakat.
“Mari para kader bergotong-royong, bahu-membahu, membangun ruang dialog dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan semua elemen masyarakat, menjaga fasilitas umum, serta membantu kesulitan masyarakat di daerah masing-masing,” jelas Gus Addin.
Halaman Selanjutnya
Lalu tidak terprovokasi untuk melakukan aksi anarkis seperti perusakan, pembakaran, dan penjarahan yang merugikan sesama masyarakat.