Pengusaha teknologi Bryan Johnson, dijuluki “jutawan anti-penuaan” dalam video YouTube mengungkapkan bahwa kesalahan perhitungan besar yang melibatkan obat yang pernah ia yakini sebagai landasan protokolnya: rapamycin. Imunosupresan ini, yang awalnya dikembangkan untuk pasien transplantasi organ dan sekarang disebut-sebut di kalangan anti-penuaan, adalah sesuatu yang telah dicoba oleh Johnson selama lima tahun.

Terinspirasi oleh penelitian tahun 2009 yang menunjukkan rapamycin dapat memperpanjang umur tikus hingga 14 %, bersama dengan uji coba manusia 2023 di mana 65 % peserta melaporkan merasa lebih sehat saat menggunakan obat, Bryan Johnson mulai dengan hati-hati menyempurnakan dosisnya dengan harapan memaksimalkan manfaat sambil meminimalkan risiko. Tetapi alih -alih meningkatkan vitalitas, pengusaha teknologi mulai memperhatikan serangkaian efek samping yang meresahkan.

Ini termasuk bisul mulut, penyembuhan luka yang tertunda, peningkatan kolesterol, dan lonjakan gula darah. Yang paling memprihatinkan bagi Tuan Johnson adalah kenaikan gigih dalam detak jantungnya yang beristirahat- metrik yang ia anggap penting untuk mengukur pemulihan dan kualitas tidur. Bendera merah fisiologis membawanya untuk memikirkan kembali tempat rapamycin dalam protokol anti-penuaannya.

Tonton video YouTube di sini:
https://www.youtube.com/watch?v=MizVgCels 9 q

Keraguannya diperkuat oleh studi Universitas Yale baru -baru ini yang secara langsung menantang narasi positif seputar rapamycin. Berlawanan dengan reputasinya, penelitian ini menyarankan bahwa obat tersebut mungkin benar -benar mempercepat penuaan biologis. Para peneliti mengidentifikasi 16 efek samping pada penanda epigenetik-biologis yang terkait dengan usia yang menaikkan kekhawatiran serius tentang penggunaan jangka panjang obat sebagai penambah umur panjang.

Bagi Tuan Johnson, temuan ini merupakan kemunduran besar. Apa yang dulunya merupakan landasan dari rencana optimisasi kesehatannya sekarang tampaknya bekerja melawannya. Dalam video clip YouTube -nya, ia mengakui ironi itu dengan rasa rendah hati: “Kepada Anda yang tertawa di rumah, saya tertawa dengan Anda,” katanya, tidak tergoyahkan oleh wahyu.

Meskipun dia mengkonfirmasi dia telah berhenti mengonsumsi rapamycin, Mr Johnson menekankan ini bukan kekalahan, melainkan pivot strategis. “Ini bukan akhir-ini adalah reset,” katanya. “Penting untuk berbagi kemenangan dan kegagalan. Begitulah kemajuan dibuat.”

Tautan Sumber