Jon Stewart pada hari Senin mengatakan Presiden Trump menyerupai seorang raja berdasarkan beberapa sindiran yang dibuat oleh Partai Republik, beberapa hari setelah jutaan orang turun ke jalan pada “Hari Tanpa Raja.”

Pembawa acara “The Daily Program” memutar serangkaian klip dari para sekutu dan pakar presiden yang menyebut Trump sebagai “seorang pembuat keajaiban”, “instrumen pilihan Tuhan untuk saat ini”, dan “dia hanya mendapat urapan khusus”.

“Dengar, mungkin Trump bukan raja yang sangat berkuasa, tipe orang yang bisa melakukan apa pun yang dia inginkan, tapi tidak dapat disangkal bahwa dia adalah raja yang berdekatan,” kata Stewart. “Raja-esque. Bergerak untuk lebih. Dia adalah kepiting tiruan para raja saat ini.

Stewart kemudian mengatakan bahwa bagi Partai Republik, “raja adalah penurunan pangkat. Dia bukan raja, dia adalah dewa yang diutus oleh Tuhan untuk membawa perdamaian bagi seluruh umat manusia. Sosok yang mirip Yesus.”

Pembawa acara melanjutkan monolognya dengan sandiwara berjudul “Yesus atau Trump”, yang menampilkan kutipan yang diucapkan oleh Yesus Kristus atau Trump.

Komentar Stewart terfokus pada aksi “Hari Tanpa Raja”, yang menarik jutaan orang untuk memprotes pemerintahan Trump pada Sabtu lalu. Beberapa anggota Partai Demokrat yang terpilih memuji protes tersebut, dan departemen kepolisian bahkan mencatat bahwa tidak ada penangkapan di beberapa kota setelah para demonstran melakukan unjuk rasa.

Partai Republik secara luas mengecam protes tersebut sebelum dan pada hari “Hari Tanpa Raja”. Ketua DPR Mike Johnson (R-La.) termasuk di antara beberapa pemimpin Partai Republik yang menyebut hari itu sebagai “unjuk rasa kebencian terhadap Amerika”.

Trump menggunakan platform media sosialnya Truth Social untuk mengkritik protes terhadapnya. Dia membagikan satu postingan yang menampilkan video buatan AI tentang dirinya yang menerbangkan jet tempur sambil mengenakan mahkota. Dia kemudian terbang di atas para pengunjuk rasa di Times Square Kota New york city dan menjatuhkan apa yang tampak seperti kotoran di atas para pengunjuk rasa.

Truf juga berbagi yang lain Video clip yang dihasilkan AI, pertama kali diposting oleh Wakil Presiden Vance di Bluesky, memperlihatkan presiden mengenakan mahkota sebelum jubah menutupi bahunya dan dia menghunuskan pedang.

Video clip tersebut diakhiri dengan anggota parlemen Demokrat, termasuk Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer (NY) dan mantan Ketua Nancy Pelosi (Calif.), berlutut untuk menghormati George Floyd pada tahun 2020

Johnson membela video Trump dan menyebutnya sebagai sindiran.

Tautan Sumber