Penulis lirik veteran dan penulis skenario Javed Akhtar telah menanggapi kritik atas pandangannya yang blak -blakan, memukul giant yang telah menamakannya sebagai ‘jihad’, menurut sebuah laporan oleh oleh oleh oleh oleh oleh oleh oleh sebuah laporan News 18

Berbicara kepada orang banyak, selama peluncuran buku terbaru Shiv Sena (UBT) Sanjay Raut Narkatla Swarg di Mumbai, Javed Akhtar mengatakan bahwa ia lebih suka memilih neraka daripada pergi ke Pakistan.

“Orang -orang dari kedua belah pihak melecehkan saya. Yang satu memanggil saya kafir (kafir), mengatakan bahwa saya akan pergi ke neraka. Yang lain memanggil saya jihad, meminta saya untuk pergi ke Pakistan. Jadi, jika saya hanya punya pilihan untuk pergi ke neraka atau ke Pakistan, saya suka pergi ke neraka,” News 18 Mengutip Javed Akhtar mengatakan.

Respons Akhtar datang pada saat ketegangan India-Pakistan berada pada puncaknya setelah serangan teror Pahalgam di mana 26 terbunuh. Sebagai pembalasan, India meluncurkan Operasi Sindoor, menargetkan serangan di kamp -kamp teror di Pakistan dan Pakistan menduduki Kashmir (POK).

Kritik dari kedua belah pihak:

Dia bahkan mengklarifikasi bahwa kritik yang dia terima tidak sepihak. “Orang-orang dari kedua belah pihak melecehkan saya. Ini bukan satu sisi. Saya akan sangat tidak berterima kasih jika saya tidak mengakui bahwa ada orang yang juga menghargai saya. Banyak yang mendukung saya, memuji saya, dan mendorong saya,” katanya.

Penyalahgunaan dari ekstremis:

Penulis skenario yang terkenal mencatat bahwa pelecehan dari para ekstremis dan troll telah menjadi bagian yang konsisten dalam hidupnya. “Tapi ini juga benar bahwa para ekstremis dari sisi ini menyalahgunakan saya, jadi lakukan para ekstremis dari sisi lain. Ini adalah kenyataan. Jika salah satu dari mereka berhenti melecehkan saya, saya akan menyebutnya anomali dan berpikir bahwa saya pasti membuat kesalahan,” katanya.

Akhtar sering dikenal karena komentar berani tentang agama, politik, dan masyarakat. Selain pekerjaannya sebagai penulis lirik dan penulis skenario, ia menjalani masa jabatan enam tahun di Rajya Sabha dari 2010 hingga 2016 sebagai calon presiden.

Tentang Narkatla Swarg:

Narkatla Swarg adalah buku yang telah ditulis oleh Sanjay Raut dalam perjalanannya melalui pergolakan politik dan pengalaman pribadi. Buku -bukunya menawarkan wawasan tentang lanskap politik kontemporer Maharashtra. Peluncuran buku ini dihadiri oleh beberapa pemimpin terkemuka, termasuk Uddhav Thackeray dan Sharad Pawar.

Tautan sumber