Senin, 20 Oktober 2025 – 22: 07 WIB
Jakarta — Komisi IV menilai tujuan utama program kampung nelayan merah putih (KNMP) bukan hanya membangun infrastruktur perikanan. Tetapi juga membangun kemandirian dan daya saing nelayan lokal.
Baca Juga:
Prabowo ke Jajaran Menteri: Terima Kasih, Saudara Kerja Keras dan Disiplin
Wakil Ketua Komisi IV DPR Panggah Susanto mengatakan KNMP menjadi sarana agar nelayan Indonesia naik kelas. Tidak sekadar menangkap ikan, tetapi juga menjadi pelaku ekonomi tangguh yang mampu menguasai rantai usaha perikanan dari hulu hingga hilir.
“Program kampung nelayan merah putih ini adalah jembatan menuju kemandirian itu,” ujar Panggah dikutip dari keterangannya, Senin, 20 Oktober 2025
Baca Juga:
7 Gerai Device Usaha Ini Harus Dimiliki Kopdes di Setiap Daerah
Menurutnya, KNMP merupakan program prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang ditargetkan mencapai hingga 1 100 device pada 2027 Untuk 2025, KKP menargetkan pembangunan sebanyak 100 KNMP.
Menurut Panggah, Komisi IV DPR akan terus mengawal pelaksanaan program KNMP agar berjalan sesuai target dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Baca Juga:
4 Kementerian dan Danantara Teken SKB Akselerasi Pembangunan Fisik Kopdes Merah Putih
Panggah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, untuk meninjau progres KNMP di dua lokasi strategis, yaitu Desa Jatimalang dan Desa Kertojayan. KNMP dirancang sebagai kawasan terpadu nelayan contemporary yang menyediakan fasilitas lengkap, mulai dari tempat sandar kapal, sarana produksi dan pengolahan hasil laut, hingga fasilitas distribusi ikan.
Aktivitas perikanan di kampung nelayan modern (kalamo)
- Kementerian Kelautan dan Perikanan
Setiap titik lokasi pembangunan, ujar Panggah, dianggarkan sekitar Rp 11, 2 miliar untuk infrastruktur fisik dan Rp 6 miliar untuk peralatan pendukung, seperti kapal fiber, mesin tempel, jaring, lemari pendingin, serta mobil dengan lemari pendingin.
Pemerintah, kata Panggah, membangun KNMP di Purworejo karena juga ingin memaksimalkan potensi perikanan di kawasan pesisir selatan Jawa yang selama ini belum tergarap maksimal.
Selain Purworejo, pembangunan KNMP juga dilakukan di Kabupaten Jepara, Pati, dan Kebumen, di Jawa Tengah.
Dari hasil tinjauannya, kata Panggah, progres pembangunan fisik di dua lokasi di Purworejo tersebut memerlukan percepatan agar pelaksanaan kegiatan dapat diselesaikan tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat kualitas.
“Kita ingin pembangunan KNMP ini menjadi contoh nyata bahwa proyek pemerintah bisa dikerjakan dengan cepat dan berkualitas. Program ini bukan sekadar proyek fisik, tapi investasi sosial untuk meningkatkan taraf hidup nelayan,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Ia juga menyoroti beberapa komponen fisik yang perlu segera dipercepat realisasinya.