Senin, 20 Oktober 2025 – 21: 15 WIB

Jakarta — PT Financial Institution Central Asia Tbk atau BCA dan entitas anak usaha membukukan pertumbuhan kredit sebesar 7, 6 persen secara tahunan (YoY) menjadi Rp 944 triliun per September 2025

Baca Juga:

Indonet Diguyur Rp 5, 5 Triliun sama BCA, Ternyata buat Ini

Pertumbuhan tersebut ditopang ekspansi kredit yang berkualitas, serta terjaganya likuiditas perseroan. Overall dana pihak ketiga (DPK) naik 7 persen YoY ditopang CASA sebagai pendanaan inti BCA.

Laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 5, 7 persen YoY menjadi Rp 43, 4 triliun pada sembilan bulan pertama tahun ini.

Baca Juga:

Layanan M-Banking Eror di Senin Pagi, Manajemen BCA Buka Suara

Terjaganya penyaluran kredit BCA di berbagai segmen dan sektor hingga September 2025 mencerminkan komitmen mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Melalui anak usaha, BCA Syariah, perseroan memberikan pembiayaan emas iB bagi nasabah yang ingin memiliki emas dengan kepastian harga, angsuran ringan, dan sesuai prinsip syariah.

Baca Juga:

BCA Bantah Isu Kebocoran Information Nasabah, Manajemen Kasih Penjelasan

“Per September 2025, pembiayaan emas iB di BCA Syariah tumbuh 161, 2 persen YoY,” kata Direktur Utama BCA Hendra Lembong di Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025

Penyaluran kredit korporasi menjadi yang tertinggi dibanding segmen lain, tumbuh 10, 4 persen YoY mencapai Rp 436, 9 triliun per September 2025

Kredit komersial naik 5, 7 persen YoY menjadi Rp 142, 9 triliun dan kredit UKM tumbuh 7, 7 persen YoY menjadi Rp 129, 3 triliun.

Pertumbuhan kredit konsumer menyentuh 3, 3 persen YoY menjadi Rp 223, 6 triliun, didorong kenaikan KPR sebesar 6, 4 persen YoY menjadi Rp 138, 8 triliun.

Outstanding pinjaman konsumer lainnya (mayoritas kartu kredit) tumbuh 6, 9 persen YoY mencapai Rp 23, 5 triliun.

Kualitas pinjaman BCA tetap terjaga, terlihat dari rasio finance at risk (LAR) 5, 5 persen pada kuartal III 2025, membaik dari 6, 1 persen YoY.

Rasio nonperforming financing (NPL) terkendali di level 2, 1 persen, serta pencadangan NPL dan LAR tercatat memadai, yang masing-masing 166, 6 dan 69, 5 persen.

Kredit ke sektor-sektor berkelanjutan naik 12, 7 persen YoY mencapai Rp 241 triliun per September 2025, setara 25, 5 persen dari complete portofolio pembiayaan.

Di sisi pendanaan, CASA tetap menjadi kontributor utama pendanaan BCA dengan nilai sekitar 83, 8 persen dari overall DPK. CASA tumbuh 9, 1 persen YoY mencapai Rp 999 triliun.

Pertumbuhan CASA selaras dengan overall frekuensi transaksi BCA yang naik 78 persen dalam tiga tahun terakhir.

Pengembangan aplikasi myBCA terus dilakukan demi menghadirkan layanan optimum bagi nasabah. Kini, pengguna myBCA dapat mengatur dan menerima One Time Password (OTP) transaksi online dari aplikasi.

Halaman Selanjutnya

Fitur myBCA Keyboard juga hadir untuk dimanfaatkan pengguna yang ingin mendapatkan pengalaman transaksi lebih praktis.

Tautan Sumber