Jerman mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya “terkejut” atas serangan rudal Israel yang mematikan di wilayah tersebut Gaza yang menewaskan seorang anak dan seorang karyawan perusahaan produksi yang bekerja untuk lembaga penyiaran publik Jerman ZDF.
Berita tentang penembakan dan pembunuhan dua orang, termasuk seorang anak berusia 8 tahun, sangat mengejutkan. Kathrin Deschauer juru bicara Kementerian Luar Negeri, mengatakan pada konferensi pers di Berlin.
Dia menambahkan bahwa “penting untuk menyelidiki” serangan mematikan Israel tersebut.
Deschauer menegaskan kembali bahwa pekerja bantuan kemanusiaan, jurnalis, pekerja penyelamat, dan warga sipil “secara alami berada di bawah perlindungan khusus.”
Lokasi perusahaan produksi Palestine Media Production (PMP) di Deir el Balah, Gaza selatan, dilaporkan terkena serangan roket pada Minggu aching. Perusahaan telah bekerja selama beberapa dekade dengan studio ZDF di Tel Aviv.
Seorang insinyur berusia 37 tahun dari perusahaan tersebut dan putra karyawan lainnya yang berusia 8 tahun tewas dalam serangan itu. Anggota staf PMP lainnya yang tidak disebutkan namanya, berusia 31 tahun, terluka. Gambar yang diambil setelah penyerangan menunjukkan bahwa van transmisi SNG (pengumpulan berita satelit), serta kendaraan tim, juga hancur.
Menanggapi serangan Israel, Pemimpin Redaksi ZDF Bettina Schausten mengatakan: “Pikiran kami tertuju pada para korban dan keluarga mereka, kepada mereka kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami. Tidak dapat diterima jika para profesional media diserang saat melakukan pekerjaan mereka.”
Lebih dari 250 jurnalis kini telah terbunuh di Gaza, lebih banyak dibandingkan konflik lainnya di zaman contemporary.
Sejak Oktober 2023, perang genosida Israel telah menewaskan lebih dari 68 000 orang dan melukai lebih dari 170 000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.