Sabtu, 30 Agustus 2025 – 18: 27 WIB
Jakarta, Viva — Pimpinan Pusat Muhammadiyah angkat bicara terkait gelombang aksi massa yang berujung ricuh di sejumlah daerah, termasuk Jakarta.
Baca juga:
Thom Haye Dapat Kabar Buruk Jelang Debut di Persib Bandung
Tragedi terbaru menelan korban jiwa bernama Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) yang tewas dilindas mobil rantis Brimob saat aksi unjuk rasa yang berujung ricuh pada Kamis malam, 28 Agustus 2025
Dalam pernyataan resminya, Muhammadiyah menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya Affan. Mereka juga mendoakan agar keluarga korban mendapat kekuatan serta menegaskan pentingnya keadilan ditegakkan.
Baca juga:
Takziah ke Rumah Duka, Sekjen Golkar: InsyaAllah Affan Kembali ke Surga
“Kami mengharapkan para korban yang menderita luka-luka dalam aksi unjuk rasa tersebut agar segera pulih. Kami juga ikut berempati kepada para pengemudi ojek online (ojol) yang menuntut keadilan untuk almarhum Affan,” tulis pernyataan resmi Muhammadiyah, dikutip, Sabtu 30 Agustus 2025
Muhammadiyah menyoroti tindakan represif aparat kepolisian yang dituding berlebihan dalam mengamankan aksi. Mereka mendukung komitmen Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas kasus ini.
Baca juga:
Puan Minta Maaf Wakil Rakyat Belum Bisa Bekerja Sempurna: Kami Akan Evaluasi
“Aparatur keamanan hendaknya lebih mengutamakan cara dan pendekatan yang persuasif dengan dialog dan cara-cara non-kekerasan sebagai wujud dari sikap kepolisian untuk masyarakat,” katanya.
Selain itu, para elit politik dan pejabat negara juga diingatkan agar peka terhadap aspirasi rakyat. Publik, kata mereka, membutuhkan teladan dari para pemimpin, bukan justru sikap yang menyakiti hati masyarakat.
“Agar para elit politik, para pejabat negara, anggota legislatif, dan para pengambil kebijakan lebih sensitif terhadap aspirasi masyarakat dengan perilaku yang santun, kesederhanaan, dan kepedulian yang tinggi kepada masyarakat. Kami meminta para elit politik untuk lebih mawas diri, melakukan introspeksi, dan tidak melukai hati rakyat. Publik membutuhkan keteladanan para pemimpinnya, terutama para wakil rakyat yang telah diberikan mandat dengan tulus,” ujarnya.
Muhammadiyah juga mengimbau masyarakat, khususnya peserta aksi, agar tidak mudah terprovokasi isu phony di media sosial. Mereka mendorong publik untuk tetap menjaga ketertiban dan menyampaikan pendapat secara damai.
Di sisi existed, Muhammadiyah menyatakan percaya pada komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk mendengar aspirasi rakyat kecil dan memperbaiki berbagai sektor strategis bangsa.
“Negeri ini memerlukan soliditas dan persatuan yang kokoh di tengah berbagai schedule dan masalah strategis nasional yang berat maupun situasi dunia yang sangat dinamis dan penuh ketidakpastian. Sejauh ini Indonesia telah mendapatkan karunia kedamaian dan stabilitas nasional yang baik ketika bangsa-bangsa lain dilanda konflik politik dan peperangan,” katanya.
Halaman Selanjutnya
“Agar para elit politik, para pejabat negara, anggota legislatif, dan para pengambil kebijakan lebih sensitif terhadap aspirasi masyarakat dengan perilaku yang santun, kesederhanaan, dan kepedulian yang tinggi kepada masyarakat. Kami meminta para elit politik untuk lebih mawas diri, melakukan introspeksi, dan tidak melukai hati rakyat. Publik membutuhkan keteladanan para pemimpinnya, terutama para wakil rakyat yang telah diberikan mandat dengan tulus,” ujarnya.