Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Kaja Kalla mengatakan pada hari Senin bahwa para menteri akan fokus pada hal tersebut Ukraina saat blok tersebut bersiap untuk mengadopsi paket sanksi ke-19 terhadapnya Rusia akhir minggu ini.
Para menteri luar negeri Uni Eropa berkumpul di Luksemburg untuk membahas babak baru sanksi terhadap Rusia, situasi di Gaza, dan meningkatnya risiko rantai pasokan global di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.
“Kami memperkirakan minggu ini juga paket sanksi ke-19 akan diadopsi. Sayangnya, tidak hari ini, tapi kami akan mengadakan pertemuan para pemimpin pada hari Kamis,” kata Kallas, berbicara kepada wartawan menjelang Dewan Luar Negeri.
Kallas menekankan bahwa Rusia “hanya memahami kekuatan” dan tidak menunjukkan minat yang tulus terhadap perdamaian meskipun ada tawaran diplomatik baru-baru ini dari Presiden AS Donald Trump, yang diperkirakan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Budapest dalam dua minggu.
“Tentu saja, semua upaya perdamaian disambut baik, tapi kami tidak melihat Rusia benar-benar menginginkan perdamaian. Harapan saya adalah Presiden Zelensky yang bertemu Putin, karena sebenarnya merekalah yang harus menyetujui hal ini,” tambahnya.
Dia mengatakan para menteri Uni Eropa juga berupaya memperketat penegakan hukum terhadap apa yang disebut “armada bayangan” Rusia, sebuah jaringan kapal yang diduga membantu Moskow melewati pembatasan ekspor minyak Barat.
“Kami sedang berdiskusi dengan negara-negara anggota bagaimana cara mengoordinasikan tindakan kami terkait armada bayangan dengan lebih baik. Kami harus lebih kreatif karena mereka juga kreatif dalam menghindari tindakan-tindakan ini,” katanya.
– UPAYA PERDAMAIAN GAZA DAN TIMUR TENGAH
Beralih ke Timur Tengah, Kallas mengatakan para menteri akan menilai langkah selanjutnya menyusul perjanjian gencatan senjata yang dicapai awal bulan ini antara Israel dan Hamas.
“Gencatan senjata adalah uji coba pertama… Ini adalah fase awal yang baik, namun tentu saja kita perlu melakukan upaya lebih lanjut untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan,” katanya, seraya menambahkan bahwa UE harus membantu memastikan bantuan kemanusiaan menjangkau warga sipil di Gaza.
Blok tersebut telah mempertimbangkan kemungkinan sanksi terhadap pejabat tertentu Israel dan langkah-langkah perdagangan yang lebih luas sebagai respons terhadap konflik tersebut, meskipun Kallas mengisyaratkan bahwa situasi telah berubah sejak perkembangan terakhir.
“Tentu saja, situasinya telah berubah, mengingat perkembangan minggu lalu. Kami akan berdiskusi hari ini dengan para menteri luar negeri mengenai langkah-langkah yang ada di meja perundingan,” katanya.