Penerbangan United Airlines dari Denver ke Los Angeles terpaksa dialihkan ke Salt Lake City pekan lalu setelah jendela pesawat retak di udara, kata para pejabat.
Penerbangan 1093, sebuah Boeing 737 Max 8, berada sekitar 180 mil laut tenggara Salt Lake City pada Kamis, 16 Oktober ketika kru memutuskan untuk mengalihkan perhatian karena retak pada satu lapisan kaca depan pesawat yang berlapis-lapis, menurut Pemberita Penerbangansitus web yang menerbitkan laporan tentang kecelakaan dan insiden penerbangan komersial.
Pesawat mendarat dengan selamat di Salt Lake City sekitar 50 menit setelah keberangkatan. Ada sekitar 134 penumpang dan enam awak di dalamnya.
“Pada hari Kamis, penerbangan United 1093 mendarat dengan selamat di Salt Lake City untuk mengatasi kerusakan pada kaca depannya yang berlapis-lapis,” kata perwakilan United Airlines melalui email pada hari Minggu. “Kami mengatur agar pesawat lain membawa pelanggan ke Los Angeles pada hari itu juga dan tim pemeliharaan kami sedang berupaya mengembalikan pesawat tersebut ke layanan.”
United menambahkan, kaca depan pesawat dirancang agar berfungsi dengan aman jika ada lapisan yang mengalami kerusakan.
Gambar beredar di media sosial tampaknya menunjukkan kerusakan pada kaca depan pesawat, serta satu foto yang menunjukkan lengan bawah pilot dengan memar, namun keasliannya belum diverifikasi secara independen.
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional kata Minggu bahwa mereka telah meluncurkan penyelidikan atas insiden tersebut.
“NTSB sedang menyelidiki retaknya kaca depan Boeing 737-8 selama penerbangan pesiar dekat Moab, Utah, Kamis. Beroperasi sebagai penerbangan United 1093 dari DEN ke LAX, pesawat dialihkan dengan aman ke SLC,” tulis badan tersebut dalam sebuah posting di X. “NTSB mengumpulkan data radar, cuaca, perekam penerbangan. Kaca depan dikirim ke laboratorium NTSB untuk diperiksa.”
Pesawat pengganti, Boeing 737 Max 9, kemudian menerbangkan penumpang ke Los Angeles, tiba sekitar enam jam terlambat dari jadwal. Jet asli tetap mendarat di Salt Lake City selama sekitar 26 jam setelah pengalihan tersebut, menurut Aviation Herald.
Insiden itu terjadi hanya sehari setelah pesawat Menteri Pertahanan Pete Hegseth terpaksa melakukan pendaratan tak terjadwal di Inggris pada 15 Oktober karena kaca depan retak, menurut Associated Press.
Seorang juru bicara Pentagon mengatakan pendaratan itu dilakukan “berdasarkan prosedur standar,” dan semua penumpang selamat. Pesawat tersebut, C-32 Angkatan Udara AS, Boeing 757 yang dimodifikasi, sedang dalam perjalanan dari pertemuan NATO di Brussels ke Amerika Serikat ketika mulai memancarkan sinyal darurat dan turun.
Pada bulan Februari, masalah serupa terjadi pada pesawat C-32 lain yang membawa Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Senator Idaho Jim Risch, ketika pesawat tersebut kembali ke Washington sekitar 90 menit setelah penerbangan karena masalah kaca depan, AP melaporkan.
Awalnya Diterbitkan: