Senin, 20 Oktober 2025 – 09:40 WIB
Jakarta – Data Badan Pusat Statistik atau BPS 2024 mencatat bahwa sekitar 64,5 persen pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia adalah perempuan.
Baca Juga:
Mendag: Transaksi Produk UMKM di TEI 2025 Capai Rp7,8 Triliun
Mereka tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi keluarga melalui berbagai usaha kecil dan mikro.
Namun, di balik potensi tersebut, banyak perempuan masih menghadapi keterbatasan akses terhadap edukasi digital, literasi bisnis, dan teknologi pemasaran.
Baca Juga:
Satu Tahun Prabowo-Gibran: MBG Capaian Besar Sinergi Gizi hingga Gerakkan Ekonomi Rakyat
Tantangan inilah yang kemudian berusaha dijawab PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk melalui Sisternet.
Gerakan ini sebelumnya berhasil menjangkau 1,3 juta perempuan di seluruh Indonesia sebagai wadah edukasi dan literasi digital.
Baca Juga:
Menko Cak Imin Ungkap Arahan Prabowo: Tak Boleh Ada Aset Pemerintah Nganggur
Sisternet merupakan hasil kolaborasi antara XLSmart dengan Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), dan Motorola.
Direktur Utama dan Kepala Eksekutif XLSmart Rajeev Sethi meyakini bahwa teknologi dan inovasi dapat menjadi kekuatan pendorong untuk perubahan positif.
Sisternet bukan hanya menyediakan akses informasi dan edukasi, tapi juga membangun jaringan dan kesempatan yang dapat menginspirasi perempuan untuk mencapai potensi penuh.
“Kami berharap dapat membuka lebih banyak peluang dan memotivasi perempuan Indonesia untuk meraih potensi penuh mereka dan berkontribusi pada kemajuan ekonomi digital serta menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” ungkapnya di Jakarta, Minggu, 19 Oktober 2025.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Choiri Fauzi mengapresiasi XLSmart atas konsistensinya dalam mengembangkan program Sisternet sebagai ruang aman, ruang belajar, dan ruang pemberdayaan bagi jutaan perempuan Indonesia.
Inisiatif seperti Sisternet membuktikan bahwa sektor swasta dapat menjadi agen perubahan sosial yang nyata.
Melalui program ini, perempuan tidak hanya memperoleh akses terhadap literasi digital, tetapi juga dukungan untuk mengembangkan kreativitas, kemandirian, dan daya saing di tengah transformasi teknologi yang begitu cepat.
Pemberdayaan ekonomi perempuan merupakan agenda strategis nasional yang harus terus diperkuat di era digital.
Dari 64,5 persen pelaku UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan, baru sepertiganya yang telah memanfaatkan teknologi digital.
Potensi besar ini hanya bisa diwujudkan jika perempuan diberi akses yang setara terhadap teknologi, pelatihan, dan jaringan pasar yang inklusif.
Halaman Selanjutnya
“Ketika perempuan berdaya dan anak-anak terlindungi, Indonesia akan melangkah lebih pasti menuju Indonesia Emas 2045,” tutur dia.