Pukulan terbesar CSE terjadi pada tahun 2013 ketika SEBI memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan di bursa. Keputusan SEBI terjadi karena dugaan kegagalan bursa dalam mematuhi peraturan utama.

Pertukaran tersebut mencoba berkali-kali untuk menantang penangguhan tersebut di pengadilan. Namun hal ini menyebabkan tekanan finansial, sementara menyusutnya aktivitas perdagangan juga tidak membuat segalanya menjadi lebih mudah, terutama di tengah booming perdagangan yang disaksikan oleh Bombay Stock Exchange (BSE) dan National Stock Exchange (NSE).

Faktanya, dominasi BSE dan NSE menjadi alasan utama di balik kejatuhan CSE, ditambah dengan faktor-faktor lain, termasuk hilangnya relevansi secara efektif.

CSE mulai melemah, terutama setelah booming Dot Com di awal tahun 2000an, ketika bursa saham kesulitan melakukan transisi ke dunia keuangan yang digerakkan oleh teknologi.

Pukulan terakhir terjadi pada tahun 2001 ketika penipuan Ketan Parekh terungkap. Sebagai pialang saham, Parekh memanfaatkan celah di CSE untuk menaikkan harga saham tertentu, yang dikenal sebagai saham K-10.

Penipuan Ketan Parekh secara signifikan mengurangi kepercayaan investor dan memperketat peraturan. Seiring berjalannya waktu, ketidakmampuan bursa untuk mematuhi peraturan akhirnya menyebabkan jatuhnya CSE.

Tautan Sumber