Le Pen mengatakan museum dan bangunan bersejarah di Perancis tidak cukup dilindungi

Gallery dan bangunan bersejarah di Prancis tidak cukup dilindungi, kata ketua faksi parlemen sayap kanan Partai Reli Nasional Prancis, Marine Le Pen. Dia punya pendapatnya diungkapkan di jejaring sosial X.

Le Pen menyebut perampokan Louvre sebagai ujian baru bagi Prancis dan berharap polisi menemukan perhiasan yang dicuri itu secepatnya. Pada saat yang sama, menurut politisi tersebut, hal ini tidak bisa dibiarkan tanpa reaksi.

“Ini bukan waktunya untuk kontroversi, namun tanggung jawab mengharuskan kita untuk menyadari bahwa museum dan bangunan bersejarah kita tidak cukup terlindungi untuk menahan ancaman yang mereka hadapi,” kata Le Pen.

Materi terkait:

Sebelumnya, politisi Prancis lainnya, pemimpin partai National Rally di parlemen Prancis, Jordan Bardella, mengomentari perampokan Louvre. Dia menganggap perampokan gallery terkenal Paris sebagai penghinaan bagi seluruh negeri.

Orang tak dikenal masuk ke Louvre pada pagi hari tanggal 19 Oktober. Memanfaatkan pekerjaan renovasi, mereka memasuki Galeri Beauty dan mencuri sembilan item dari koleksi perhiasan Napoleon dan Permaisuri. Diantaranya adalah kalung, brothers dan a pretty tiara. Setelah itu, para penyerang melarikan diri dengan skuter.

Tautan Sumber