India akan melihat ke belakang dengan kepuasan atas kemenangan seri melawan Hindia Barat.|Kredit Foto: Shiv Kumar Pushpakar

Ini adalah simbol dari jadwal padat pemain kriket India saat ini karena sehari setelah memenangkan dua seri Tes melawan Hindia Barat di rumah, mereka memulai tur bola putih di Australia yang terdiri dari tiga ODI dan lima T 20 I.

Shubman Gill, yang baru saja meraih kemenangan perdananya di seri Tes sebagai kapten, akan bertanggung jawab atas tim ODI untuk pertama kalinya saat India bermain melawan Australia di Perth pada 19 Oktober. Di tengah kalender yang sibuk ini, mungkin hanya ada sedikit waktu untuk berhenti sejenak dan merenung, terutama ketika perhatian harus segera beralih ke style yang lebih pendek.

Namun sebelum Gill dan pelatih Gautam Gambhir melihat ke depan, mereka harus melihat ke belakang dengan kepuasan atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik melawan Hindia Barat. Tentu saja, pasukan Roston Chase mungkin bukan lawan terkuat, namun penting untuk diingat bahwa tim India ini masih dalam fase transisi. Faktanya, Tes pembukaan di Ahmedabad adalah yang pertama di India sejak 2011 tanpa Virat Kohli, Rohit Sharma atau R. Ashwin beraksi. Dalam situasi tersebut, sudah sepantasnya Ravindra Jadeja, yang kini menjadi anggota tim Tes yang paling lama bertugas, menjadi Player-of-the-Series atas kontribusinya yang menyeluruh. Kuldeep Yadav, sementara itu, menyatakan kasusnya dengan delapan kulit kepala pada Tes kedua.

Namun dengan tujuan India dari seri ini berkisar pada bagaimana performa para pemain muda menjelang dua Tes bulan depan melawan Afrika Selatan, khususnya B. Sai Sudharsan dan Nitish Kumar yang ditonton dengan penuh minat. Ketika pemain sayap kiri Tamil Nadu tersendat di Ahmedabad, pasti ada tekanan. Namun ia tampil lebih baik di ibu kota negara dengan menyumbang 87 dan 39 Seharusnya cukup bagi Sai Sudharsan untuk berjaga di peringkat 3 saat bertandang ke Afrika Selatan.

Kasus Nitish lebih membuat penasaran. Setelah terpilih untuk kedua Tes, dia memainkan peran terbaiknya. Pemain berusia 22 tahun itu hanya melakukan empat overs tanpa gawang di pertandingan pembuka, dan kemudian mencetak 43 di No. 5 di Tes kedua. Dalam konferensi pers pasca pertandingan pada hari Selasa, Gambhir menegaskan bahwa manajemen tim akan bersabar dengan pemain serba bisa itu.

“Bagi saya, tidak penting berapa banyak overs yang dia lakukan. Yang penting dia mendapatkan pengalaman. Terkadang, Anda belajar banyak hanya dengan memainkan sebuah permainan.

“Penting untuk mendidik seseorang seperti Nitish karena Anda tahu tidak banyak pemain bowling yang serba bisa. Jadi, kapan word play here kami mendapat kesempatan itu, kami akan terus merawatnya,” ujarnya.

Tautan Sumber