Minggu, 19 Oktober 2025 – 15: 00 WIB
Tangerang Selatan, VIVA — Subuh itu masih gelap saat Dessi Juwita nekat kabur dari rumah di Jalan Eboni 2 Nomor 15, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Baca Juga:
Aksi Penganiayaan Brutal KKB di Yahukimo Tewaskan Seorang Warga
Dua hari lamanya ia bersama suami, Indra alias Riky, dan dua rekannya, Nurul alias Ibenk serta Ajit Abdul Majid, disekap dan disiksa tanpa ampun oleh sekelompok orang.
“Jam 4 50 subuh, saya lihat penjaga-penjaganya sudah terlelap. Ada satu perempuan dan tiga laki-laki. Saya pelan-pelan keluar dari kamar, lalu menuju pintu,” kata Dessi dalam kesaksiannya, dikutip Minggu, 19 Oktober 2025
Baca Juga:
Sadis! Siswi SMP di Karawang Diperkosa Bergilir, Temannya yang Lihat Bukan Menolong Malah …
NN (41 otak dibalik kejahatan method beli mobil COD
Bagai mendapat durian runtuh, pintu rumah tempatnya disekap tidak dikunci saat itu. Tapi, ketika sampai di gerbang, pintu besi itu sulit dibuka. Panik, Dessi mencari jalan lain.
Baca Juga:
Dikira Usia 24, Ternyata 14 Tahun! Terkuak Fakta Mengejutkan Dibalik Kematian Terapis ABG Delta Health Facility Pejaten
“Saya pindah ke samping rumah, ada pagar besi. Saya nekat manjat, lompat. Sampai celana saya robek,” ujarnya.
Begitu berhasil keluar, Dessi langsung berlari sekencang mungkin. Napasnya tersengal, tubuhnya gemetar. Di ujung gang, ia bertemu seorang kakek yang menolong membawanya keluar ke jalan besar.
“Saya tanya dulu, ini daerah apa, Pak? Katanya Taman Mangu, Pondok Aren,” kata Dessi mengenang.
Dari sana, nasib baik berpihak padanya. Seorang sopir taksi yang kebetulan melintas berhenti dan bersedia menolong. Dessi word play here diantar ke rumah mertuanya di Cibubur, lalu menghubungi keluarganya di Bandung. Atas saran sang kakak, ia langsung melapor ke Polda Metro Jaya.
“Tim Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya cepat sekali menindaklanjuti laporan saya,” katanya.
MAM (41 otak dibalik kejahatan modus beli mobil COD
Tak lama, polisi datang ke lokasi. Dessi menyaksikan pemandangan memilukan dimana suaminya, Indra, babak belur.
“Punggungnya sudah enggak karuan. Dicambukin sampai ancur,” ujarnya.
Sementara itu, Indra menceritakan, selama dua hari mereka disiksa tanpa henti.
“Dipukul pakai selang, kabel segede jempol, wall mount, bahkan rokok. Kalau bukan Resmob datang, mungkin kami sudah mati,” katanya lirih.
Ajit menimpali, penyiksaan dilakukan bergantian, siang dan malam.
“Istirahat sejam, dua jam, disiksa lagi. Sangat kejam,” ujarnya.
Sedangkan Nurul alias Ibenk mengaku diperlakukan seperti hewan.
“Saya kayak bukan manusia. Ditendang, dipukul, enggak ada belas kasihan,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Adapun dalam kasus ini tim Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda City Jaya berhasil membekuk sembilan tersangka, yaitu MAM (41, NN (52, VS (33, HJE (25, S (35, APN (25, Z (34, I, dan MA (39