Sabtu, 18 Oktober 2025 – 14: 50 WIB
Jakarta — Pernyataan Mahfud MD dalam podcast Terus Terang menyeret perhatian publik terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta– Bandung (KCJB) atau yang kini dikenal dengan nama Whoosh.
Baca Juga:
Terpopuler: TNI Tewaskan 14 OPM di Intan Jaya, Mahfud MD Bongkar Mark Up Whoosh!
Dalam video clip yang tayang di kanal YouTube Mahfud MD Authorities, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan itu mengungkap sederet kejanggalan sejak awal perencanaan hingga pembiayaan proyek tersebut yang kini membebani keuangan negara.
Salah satu sosok yang disebut Mahfud adalah Agus Pambagio, pengamat kebijakan publik dan pakar transportasi yang dikenal vokal terhadap kebijakan pemerintah. Mahfud mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo sempat meminta pendapat Agus usai memberhentikan Ignasius Jonan dari jabatan Menteri Perhubungan.
Baca Juga:
Mahfud MD: Menhub Jonan Dipecat karena Tolak Proyek Whoosh, Pakar Transportasi Word Play Here Bilang Negara Rugi
“Presiden (Jokowi) panggil nih, sesudah memecat Jonan, dia ditanya, ‘Pak Agus gimana ini, Pak?’ ‘Ini tidak bisa dilakukan rugi negara,’ ini menurut Agus yang saya tonton,” tutur Mahfud.
Mahfud MD Komentari Polemik Ijazah Jokowi
Baca Juga:
Mahfud MD Sebut usai Proyek Whoosh Diubah Jokowi dari Jepang ke China, Bunganya Jadi Naik Drastis
Pernyataan itu menguatkan pandangan Agus Pambagio yang sejak lama dikenal sebagai pengamat yang kritis terhadap proyek-proyek infrastruktur berbiaya jumbo namun minim transparansi. Menurut Mahfud, bahkan Jonan sendiri sudah menolak proyek tersebut sebelum akhirnya dicopot dari jabatannya.
“Ketika mau dipindah ke China, waktu itu Menteri Perhubungan, Pak Ignasius Jonan, menyatakan tidak setuju. ‘Ini tidak bisa dilakukan , kata Pak Jonan. Pak Jonannya dipecat, digantikan,” ungkap Mahfud.
Mahfud menjelaskan, proyek kereta cepat awalnya dirancang dalam skema kerja sama antarpemerintah (G 2 G) dengan Jepang, yang menawarkan bunga pinjaman 0, 1 persen. Namun kemudian proyek dialihkan ke China dengan bunga jauh lebih tinggi.
“Di China dengan bunga 2 persen. Tiba-tiba 2 persen pembengkakan kemudian menjadi 3, 4 persen yang terjadi itu,” ujarnya.
Ia juga menyinggung dugaan increase biaya konstruksi yang mencapai tiga kali lipat dari standar di China. “Biaya per satu kilometer Kereta Whoosh itu USD 53 juta. Tapi di China sendiri hitungannya USD 17 – 18 juta. Naik tiga kali lipat kan,” lanjutnya.
Mahfud word play here menilai langkah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menolak penggunaan APBN untuk menutup utang proyek tersebut sebagai keputusan yang tepat.
Halaman Selanjutnya
“Ternyata sekarang tak mampu bayar (utang) dan tidak mau bayar Purbaya, menurut saya benar Purbaya,” tegasnya.