Menurut Kuo, harga jual rata-rata engsel Apple iPhone Fold diperkirakan turun menjadi $70-$80, yaitu sekitar 20% hingga 35% lebih rendah dari perkiraan pasar sebelumnya sebesar $100-$120. Penurunan biaya engsel ini mungkin akan berdampak pada konsumen akhir, dan Apple pada akhirnya dapat menawarkan iPhone Fold dengan harga yang lebih kompetitif, sekaligus mempertahankan margin produksi yang dapat diterima.
Seperti dilansir Kuo, usaha patungan Foxconn dan Shin Zu Shing memiliki sekitar 65% dari total pesanan engsel Apple, dengan Foxconn memiliki saham yang sedikit lebih besar dalam usaha tersebut dan terlibat langsung dalam pembuatan engsel. Kuo mencatat bahwa penurunan biaya engsel terutama berasal dari perbaikan desain dan efisiensi Foxconn dalam manufaktur skala besar.
Dengan turunnya harga jual rata-rata engsel, Apple mendapatkan keuntungan terbesar dari pengurangan biaya produksi. Hal ini mungkin menjadi pertanda baik bagi pembeli juga, jika Apple memutuskan untuk meneruskan keuntungan ini kepada pengguna akhir.