Masa depan tenis Amerika nampaknya menjanjikan, namun para penggemar olahraga di Amerika masih percaya bahwa bintang tenis mereka bisa tampil jauh lebih baik. Dua pemain utama dalam cerita ini tentunya adalah Taylor Fritz dan Ben Shelton, petenis yang masuk 10 besar.
Para suporter di Amerika masih belum sepenuhnya puas dengan permainan mereka, berharap salah satu dari mereka bisa menjuarai Grand Slam, mengingat sejak tahun 2003, saat terakhir kali Andy Roddick membawa trofi tersebut ke Amerika di salah satu Grand Slam, belum ada yang berhasil.
Namun, sebagian besar pakar dan mantan bintang tenis percaya bahwa penggemar tenis Amerika memiliki pendapat yang salah dan tidak perlu mengkritik pemain seperti Fritz dan lainnya. Selama podcast The Inside-In, Mark Kovacs berbagi pandangannya, percaya bahwa tidak perlu mengomentari sepuluh pemain tenis teratas Amerika.
Menurutnya, Grand Slam bukan satu-satunya tolak ukur kesuksesan seorang petenis, apalagi mengingat betapa sulitnya menjuarai turnamen tersebut dan mengangkat trofi Grand Slam.
“Jika Anda masuk sepuluh besar dunia, 20 besar dunia, hanya ada sepuluh orang di seluruh dunia yang lebih baik dari Anda. Anda berada di puncak, Anda berada di puncak, tidak banyak lagi yang bisa dicapai,” katanya.
“Tetapi dalam olahraga kami, jika Anda berada di peringkat sepuluh dunia, Anda tidak begitu bagus dalam skema penggemar biasa.
“Sayangnya, kami menurunkan peringkat seberapa bagus mereka kecuali mereka memenangkan Slam.
“Jika Anda tidak memenangkan Slam, Anda tidak cukup bagus, dan itu salah. Itu bukan cara yang harus kami evaluasi.”- katanya, seperti dikutip Lembaran Tenis.
Kovacs tak lupa menyebut John Isner, petenis yang mendominasi selama bertahun-tahun namun tetap mendapat kritik. Ia memuji konsistensinya dan menegaskan bahwa setiap junior ingin memiliki karier dan jalur seperti John Isner.
Kriteria yang berbeda
Bagaimanapun, penggemar tenis memiliki kriteria berbeda mengenai pemain tenis dan karier sukses mereka. Kita tidak bisa mengatakan bahwa John Isner memiliki karier yang buruk, namun tentu sulit membandingkan petenis Amerika itu dengan nama-nama seperti Novak Djokovic dan sejenisnya.
Tentu saja Kovacs dan lainnya menyadari hal ini.
Mencapai puncak tenis sendirian sangatlah sulit, terutama ketika kita mengetahui betapa persaingan semakin ketat setiap tahunnya.