Sabtu, 11 Oktober 2025 – 23:21 WIB

Jakarta – Tiga perusahaan Eropa, HDF Energy (Hidrogen dari Perancis), Neuman dan Esser Asia Tenggara., Ltd (NEASEA) dan Masyarakat Jerman untuk Kerja Sama Internasional (GIZ), resmi bekerja sama mengembangkan infrastruktur hidrogen hijau untuk kapal feri di Indonesia.

Baca juga:

Wujudkan Fasilitas dari Hulu hingga Hilir, PLN IP Siap Penuhi Kebutuhan Hidrogen RI

Perjanjian tersebut merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) yang telah ditandatangani pada April 2025 antara HDF Energy, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan Perusahaan Listrik Negara (PLN), serta ASDP Indonesia Ferry (Persero), bekerja sama dengan Organisasi Maritim Internasional (IMO).

Saat ini, HDF Energy tengah mengembangkan 23 pembangkit listrik hidrogen Dapat diperbarui di wilayah Indonesia Timur, dengan potensi investasi sebesar US$2,3 miliar (Rp38,2 triliun).

Baca juga:

Toyota Indonesia Optimis Hidrogen Jadi Solusi Masa Depan Berkelanjutan

Fasilitas-fasilitas itu menggabungkan pembangkit listrik tenaga surya dengan penyimpanan energi di lokasi dalam bentuk hidrogen hijau, untuk menyediakan listrik bersih 100 persen yang stabil, dan tidak terputus (tidak terputus-putus) ke jaringan listrik, baik siang maupun malam hari.

Dengan menghasilkan kelebihan hidrogen hijau pada biaya marjinal yang kompetitif, pembangkit Dapat diperbarui juga membuka jalan bagi penyediaan hidrogen hijau untuk mendukung dekarbonisasi transportasi maritim.

Baca juga:

Forklift Hidrogen Toyota Sudah Hadir, Kapan Giliran Mobil Mirai?

Hidrogen yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengoperasikan sel bahan bakar berdaya tinggi (sel bahan bakar berdaya tinggi) yang dikembangkan dan diproduksi oleh HDF Energy, menawarkan solusi modular dan andal yang dirancang khusus untuk konversi armada kapal maritim.

Melalui proyek ini, HDF Energy menerapkan pendekatan terintegrasi yang unik, yakni memproduksi hidrogen hijau kompetitif secara lokal sekaligus menyediakan solusi propulsi kapal tanpa emisi yang berbasis pada teknologi sel bahan bakarnya.

Direktur Utama HDF Energy Indonesia Mathieu Géze menyebut kerja sama ini menyatukan keahlian internasional, kepemimpinan nasional, dan penerapan nyata di lapangan.

“Kami sedang membuka jalan bagi rute kapal feri bertenaga hidrogen pertama di Indonesia, sekaligus menatap masa depan maritim yang lebih bersih,” ungkap Mathieu, Sabtu, 11 Oktober 2025.

Menurut Direktur Program Energi GIZ Indonesia/ASEAN Lisa Tinschert, Indonesia menawarkan peluang unik untuk memajukan tujuan bersama dalam menghadapi perubahan iklim.

“Hidrogen hijau berada di inti dari transisi energi. Kerja sama ini diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta mendukung transfer teknologi yang bernilai,” papar dia.

Indonesia Siap Bangun Infrastruktur Ekosistem Hidrogen, Ini Buktinya

PLN Indonesia Power (PLN IP) mendukung transisi energi di sektor transportasi melalui Hydrogen Refueling Station (HRS) atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH).

img_title

VIVA.co.id

21 April 2025

Tautan Sumber