Presiden AS Donald Truf pada hari Jumat mengatakan bahwa dia berbicara dengan pemimpin oposisi Venezuela Maria Corina Machado tak lama setelah dia dianugerahi penghargaan 2025 Hadiah Nobel Perdamaian.
“Orang yang benar-benar mendapat Hadiah Nobel menelepon hari ini, menelepon saya dan berkata, ‘Saya menerima ini untuk menghormati Anda, karena Anda benar-benar pantas mendapatkannya’,” kata Trump kepada wartawan Jumat malam, menurut laporan CNN.
“Suatu hal yang sangat menyenangkan untuk dilakukan… Saya tidak mengatakan, ‘Kalau begitu berikan kepada saya,’ meskipun saya pikir dia mungkin akan melakukannya. Dia sangat baik,” tambahnya.
“Saya telah membantunya selama ini,” kata Trump. “Mereka membutuhkan banyak bantuan di Venezuela, ini adalah bencana besar. Jadi, bisa juga dikatakan bantuan itu diberikan pada tahun ’24 dan saya mencalonkan diri pada tahun ’24.”
Berbicara kepada El Pais, Machado membenarkan bahwa dia telah berbicara dengan Trump tetapi menolak untuk memberikan rinciannya, dan menyatakan terima kasih “kepada Presiden Trump atas dukungan tegasnya terhadap perjuangan kami.”
Sebelumnya, Direktur Komunikasi Gedung Putih Steven Cheung menuduh Komite Nobel menempatkan “politik di atas perdamaian.”
“Komite Nobel membuktikan bahwa mereka mengutamakan politik daripada perdamaian,” kata Cheung dalam postingan media sosialnya.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pujian yang jarang diberikan kepada Trump, dengan mengatakan di Tajikistan bahwa pemimpin AS tersebut “benar-benar melakukan banyak hal untuk menyelesaikan krisis yang kompleks.” Trump mem-posting ulang klip tersebut di akun Truth Social miliknya dengan teks: “Terima kasih kepada Presiden Putin!”
Para analis menilai keputusan Komite Nobel mungkin membawa pesan yang lebih luas.
“Bagi saya, Komite Nobel tampaknya lebih memilih Amerika Serikat dan oposisi Venezuela untuk terus berjuang secara damai demi perubahan,” kata Benjamin Gedan, mantan pejabat Dewan Keamanan Nasional (NSC) Venezuela, kepada CNN.