RICHMOND– Seorang hakim pada hari Jumat menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada seorang pria San Pablo berusia 51 tahun karena menembak mati mantan pacarnya di depan anak-anaknya lebih dari delapan tahun yang lalu, kata jaksa.
Awal tahun ini, juri memvonis Pengacara McBride karena membunuh Rashanda Franklin yang berusia 29 tahun pada tanggal 4 April 2017, menurut Kantor Kejaksaan Distrik Contra Costa Region.
Pada hari terjadinya penembakan fatal, McBride menunggu Franklin di tempat parkir gereja tempat dia mengantar anak-anaknya ke sekolah. Jaksa mengatakan McBride telah mengikuti dan melecehkan Franklin selama berminggu-minggu setelah dia memutuskan hubungan dua tahun mereka.
Franklin menelepon 911 dan pergi bersama putra-putranya, yang saat itu berusia 9 dan 5 tahun, masih di dalam mobil.
McBride mengikuti Franklin dengan mobilnya. Saat mereka mendekati persimpangan Rheem Avenue dan 29 th Street di Richmond, McBride berbelok di depan Franklin dan keluar untuk menghadapinya.
Rekaman panggilan 911 Franklin menangkap permohonan putus asa Franklin: “Anak-anak saya ada di dalam mobil.” McBride menjawab, “Saya tidak bermain-main denganmu,” lalu menembak dan membunuhnya.
Jeritan ngeri anak-anak Franklin juga terekam dalam rekaman 911
McBride ditangkap tidak lama kemudian, tetapi persidangan membutuhkan waktu delapan tahun.
Selain pembunuhan, McBride dijatuhi hukuman atas pelanggaran terkait penembakan ke kendaraan yang ditempati, menguntit dan menggunakan senjata api untuk menyebabkan kematian, menurut kantor kejaksaan.
Jaksa mengatakan McBride menerima hukuman tetap 20 tahun empat bulan penjara, diikuti dengan hukuman tidak terbatas 75 tahun hingga penjara seumur hidup.
“Kasus tragis ini menggarisbawahi realitas kekerasan dalam rumah tangga yang menghancurkan, yang memakan banyak korban jiwa,” kata Jaksa Wilayah Diana Becton dalam sebuah pernyataan. “Meskipun tidak ada putusan yang dapat mengembalikan seorang ibu yang diambil dari anak-anaknya dalam tindakan kekerasan yang tidak masuk akal, hukuman ini memberikan keadilan dan akuntabilitas bagi keluarga korban.”
Becton mengatakan hukuman tersebut “juga mengirimkan pesan yang jelas bahwa penguntitan dan pelecehan adalah tanda peringatan yang harus ditanggapi dengan serius, dan bahwa mereka yang melakukan kekerasan tersebut akan bertanggung jawab berdasarkan hukum.”
Siapapun yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga dapat menghubungi STAND! Untuk Keluarga Bebas Kekerasan di 888 – 215 – 5555 Bantuan juga tersedia di cocofamilyjustice.org Dan staysafecontracosta.org