Diterbitkan 10 Oktober 2025

&# 13;
Berlangganan &# 13;
&# 13;

milik Gaza Dinas Pertahanan Sipil mendesak penduduk Kota Gaza pada hari Jumat untuk menjauh dari daerah di mana pasukan Israel sedang menarik diri.

“Kami mendesak Anda untuk tidak mendekati atau kembali ke daerah di mana pasukan pendudukan berada, khususnya daerah perbatasan Kota Gaza, sampai setelah pengumuman resmi penarikan pasukan pendudukan Israel dan konfirmasi mengenai hal ini oleh otoritas terkait,” kata Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil di Jalur Gaza melalui Telegram.

Peringatan itu muncul ketika tentara Israel, sebelum memulai penarikan bertahap, dilaporkan melakukan operasi penghancuran dan pemboman secara intensif di beberapa lingkungan, termasuk Sheikh Radwan. Area terowongan terdekat di sebelah timur juga mengalami kerusakan luas, yang telah menjadi sasaran operasi sebelumnya.

Pemerintah Israel menyetujui perjanjian untuk mengakhiri perang di Gaza dan pertukaran tahanan dengan faksi-faksi Palestina dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Jumat pagi oleh Kantor Perdana Menteri Israel.

Gencatan senjata menjadi efektif segera setelah persetujuan Israel, menurut media Israel.

Tentara Israel memulai penarikan pasukannya secara bertahap dari Jalur Gaza pada hari Jumat dan akan menyelesaikan penarikannya ke lokasi yang ditentukan dalam rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza dalam waktu 24 jam, media Israel melaporkan.

Trump pada Rabu mengumumkan bahwa Israel dan kelompok Palestina Hamas menyetujui tahap pertama dari 20 poin rencana yang ia buat pada 29 September untuk melakukan gencatan senjata di Gaza, membebaskan semua tawanan Israel yang ditahan di sana dengan imbalan sekitar 2 000 tahanan Palestina, dan penarikan bertahap pasukan Israel dari seluruh Jalur Gaza.

Tahap kedua dari rencana tersebut menyerukan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza tanpa partisipasi Hamas, pembentukan pasukan keamanan yang terdiri dari warga Palestina dan pasukan dari negara-negara Arab dan Islam, dan perlucutan senjata Hamas.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 67 200 warga Palestina di daerah kantong tersebut, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan menjadikannya tidak dapat dihuni.

Tautan Sumber