Diterbitkan 10 Oktober 2025


Berlangganan

milik Israel penarikan awal dari bagian Kota Gaza pada hari Jumat mengungkap kehancuran skala besar di lingkungan pemukiman dan infrastruktur, dimana seluruh distrik telah hancur menjadi puing-puing.

Rekaman yang dibagikan oleh para aktivis dan jurnalis di media sosial mengungkapkan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah yang dikosongkan oleh pasukan Israel, yang melakukan reposisi di sepanjang Garis Kuning di Jalur Gaza berdasarkan kerangka perjanjian gencatan senjata.

Video-video tersebut menggambarkan pemandangan mengerikan berupa rumah-rumah yang rata dengan tanah, fasilitas-fasilitas yang hancur, dan jalan-jalan yang dibuldoser. Salah satu lokasi yang paling terkena dampaknya adalah di sekitar Masjid Saeed Siyam di lingkungan Sheikh Radwan di utara Kota Gaza.

Di daerah itu, bangunan tempat tinggal hancur total atau tidak dapat dihuni lagi karena tembakan artileri berat. Bagian timur Sheikh Radwan juga diratakan, seluruh bloknya hancur dan jalan-jalan utama terkoyak.

Sebelum memulai penarikan bertahap, tentara Israel dilaporkan melakukan operasi penghancuran dan pemboman secara intensif di beberapa lingkungan, termasuk Sheikh Radwan. Area terowongan terdekat di sebelah timur juga mengalami kerusakan luas, yang telah menjadi sasaran operasi sebelumnya.

Rekaman tambahan mendokumentasikan kerusakan parah di distrik Al-Nasr di barat laut kota, di mana ribuan rumah hancur atau hancur.

Tentara Israel memulai penarikan pasukannya secara bertahap dari Jalur Gaza pada hari Jumat dan akan menyelesaikan penarikannya ke lokasi yang ditentukan dalam rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza dalam waktu 24 jam, menurut media Israel.

Kamis dini hari, Trump mengumumkan bahwa Israel dan kelompok Palestina Hamas telah mencapai kesepakatan mengenai tahap pertama gencatan senjata dan rencana pertukaran tahanan.

Perjanjian tersebut dicapai setelah empat hari negosiasi tidak langsung antara kedua pihak di kota Sharm el-Sheikh, Mesir, dengan partisipasi delegasi dari Türkiye, Mesir, dan Qatar, di bawah pengawasan AS.

Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan hampir 67.200 warga Palestina di daerah kantong tersebut, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan menjadikannya tidak dapat dihuni.

Tautan Sumber