Diterbitkan 09 Oktober 2025

&# 13;
Berlangganan &# 13;
&# 13;

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un Jong U telah memperingatkan bahwa pemerintahannya akan “menghilangkan segala gerakan” yang mengancam otoritas keputusan tersebut Partai Pekerja Korea (WPK) saat negara tersebut memperingati 80 tahun berdirinya Partai dengan perayaan besar di Pyongyang.

Pernyataan tersebut disampaikannya saat berkunjung ke Museum Pendirian Partai di Pyongyang pada hari Rabu, lapor Yonhap News, mengutip Kantor Berita Pusat Korea.

“Kita harus terus mengkonsolidasikan ketertiban yang ketat dan iklim disiplin yang baik di dalam Partai, sambil mendahulukan proses mencari tahu dan menghilangkan segala macam elemen dan tindakan yang merendahkan prestise kepemimpinan Partai,” kata Kim.

WPK didirikan pada 10 Oktober 1945 oleh Kim Il Sung, pemimpin pendiri Korea Utara. Ia digantikan oleh putranya Kim Jong Il pada tahun 1994, dan kemudian oleh Kim Jong Un, yang mengambil alih kekuasaan pada bulan Desember 2011, setelah kematian ayahnya.

Selama kunjungannya, Kim memberikan penghormatan kepada kakeknya Kim Il Sung dan ayahnya Kim Jong Il, dan menekankan bahwa kemurnian partai dan cita-cita revolusioner harus “dipelihara dan dipertahankan dengan segala cara.”

Dia mengatakan kepemimpinannya tidak akan mentolerir “kerusakan ideologi atau politik” apa pun yang dapat melemahkan kekuasaan partai.

Perayaan ulang tahun tersebut diperkirakan akan dimulai dengan ceremony militer besar-besaran pada Kamis malam dan acara nasional pada hari Jumat.

Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang, mantan Presiden Rusia dan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev, pemimpin tertinggi Vietnam To Lam, yang merupakan Sekretaris Jenderal Partai Komunis yang berkuasa di negara Asia Tenggara, dan Presiden Laos Thongloun Sisoulith telah tiba di Pyongyang untuk menghadiri perayaan tersebut.

Delegasi dari Teheran juga tiba di Pyongyang, dipimpin oleh Mohammad Ali Amani, sekretaris jenderal Partai Koalisi Islam Iran.

Tautan Sumber