Jumat, 29 Agustus 2025 – 09: 58 WIB
Jakarta, Viva — Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menuntut adanya investigasi transparan dan proses hukum yang tegas dalam kasus Affan Kurniawan (21, ojek online (ojol) yang tewas dilindas Barracuda Brimob di Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Kamis malam, 28 Agustus 2025
Baca juga:
Sosok Affan Kurniawan, Ojol Muda yang Tewas Dilindas Barracuda Brimob
Pemuda asal Jatipulo, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk mendapatkan perawatan, namun nyawanya tidak tertolong.
“Kita amat terpukul dan geram atas wafatnya Affan Kurniawan, pengemudi ojol yang meninggal tragis saat menyuarakan hak. Demokrasi tidak boleh dibayar dengan nyawa,” kata Anies melalui akun Instagram pribadinya Jumat, 29 Agustus 2025
Baca juga:
Tangis Ayah dan Ibu Affan, Chauffeur Ojol yang Tewas Dilindas Barracuda Brimob
Screenshoot mobil taktis Brimob Barrcuda lindas pria pakai jaket ojol.
“Kita mendesak investigasi transparan dan proses hukum tegas. Langkah Kapolri (Listyo Sigit Prabowo) dengan permintaan maaf terbuka harus dituntaskan dengan penegakan hukum konsekuen,” tegasnya.
Baca juga:
Habiburokhman: Oknum Brimob Lindas Ojol hingga Tewas Harus Ditindak Tegas!
Lebih jauh, Anies menekankan bahwa insiden yang menimpa Affan harus menjadi momentum perbaikan tata cara aparat dalam mengawal aksi demonstrasi. Ia menegaskan, penyampaian aspirasi rakyat tidak boleh berujung pada rasa takut, apalagi kehilangan nyawa.
Anies juga menyinggung pentingnya penghormatan terhadap hak rakyat untuk menyampaikan pendapat di muka umum. Ia menilai, demokrasi akan kehilangan makna jika aspirasi masyarakat justru dihadapi dengan tindakan represif.
“Tuntutan penyampaian aspirasi damai harus diimbangi kesediaan mendengarkan dan mempertimbangkan aspirasi secara serius dan beradab, bukan malah meremehkan hingga memantik kemarahan dan keputusasaan publik,” ujarnya.
Anies mengingatkan bahwa perilaku pejabat publik yang menyepelekan suara rakyat hanya akan memperdalam krisis kepercayaan. Negara, menurutnya, harus hadir dengan sikap adil, terbuka, dan menghargai prinsip demokrasi.
“Jangan ada lagi nyawa melayang saat menyampaikan aspirasi. Keadilan harus hadir sekarang, untuk Affan, keluarganya, dan masa depan demokrasi kita,” tandasnya.
Halaman Selanjutnya
“Tuntutan penyampaian aspirasi damai harus diimbangi kesediaan mendengarkan dan mempertimbangkan aspirasi secara serius dan beradab, bukan malah meremehkan hingga memantik kemarahan dan keputusasaan publik,” ujarnya.