Artis pop CARA bukan sekadar merilis album. Sebaliknya, dia berbagi cerita. Proyeknya yang akan datang, “The Kronicles,” adalah sebuah perjalanan otobiografi yang diceritakan melalui perpaduan melodi pop, hip-hop, catch, klasik, dan bahkan melodi yang digerakkan oleh seruling. Setiap lagu berfungsi sebagai bab pribadi, yang mencatat evolusi emosional artis dari kehilangan dan kekacauan menjadi kekuatan dan pemberdayaan. Meskipun suaranya segar dan memiliki style yang beragam, CARA menegaskan jiwa cd ini terletak pada penceritaannya.
Artikel berlanjut di bawah iklan
CARA Di Cd Barunya ‘The Kronicles’
Proyek ini dibangun dengan tujuan mengalir seperti sebuah buku, setiap jalur mulus mengarah ke jalur berikutnya. “‘The Kronicles’ bukan sekedar kumpulan lagu. Ini hidupku,” kata CARA kepada The Blast secara eksklusif. “Setiap lagu mewakili sebuah babak. Dimulai dengan kesedihan, kebingungan, dan perjuangan, namun pada akhirnya, itu adalah pemberdayaan dan perdamaian.”
Dia menambahkan, “Penting bagi saya agar emosinya masuk akal. Anda benar-benar dapat mengikuti perjalanan saya dari satu lagu ke lagu berikutnya dan merasakan transformasi yang terjadi.”
Artikel berlanjut di bawah iklan
CARA menggambarkan “The Kronicles” sebagai otobiografi sonik, sebagian pengakuan dosa, sebagian perayaan. “Ini bukan cd pop dalam pengertian tradisional,” katanya. “Ini dibangun di atas fondasi pop, tapi saya ingin itu mencerminkan semua suara dan pengaruh yang telah membentuk saya sebagai pribadi dan seniman.”
Artikel berlanjut di bawah iklan
Mendefinisikan Ulang Style Dengan Suaranya yang Berani dan Berlapis-Lapis
Meskipun CARA sering dicap sebagai artis pop, ia memandang pop bukan sebagai sebuah kotak melainkan sebagai jembatan. “Pop adalah style yang paling serbaguna karena mengandung segalanya,” ujarnya. “Jika Anda benar-benar mendengarkan radio Leading 40, Anda akan mendengar unsur hip-hop, rock, klasik, dan soul, dan itulah yang membuatnya sangat menarik. Pop adalah kebebasan.”
Kebebasan itulah yang mendefinisikan “The Kronicles”. Beberapa lagu berdenyut dengan irama yang terinspirasi dari trap dan irama hip-hop yang tajam. Yang lainnya terbawa ke dalam lanskap suara sinematik, dipenuhi dengan perkembangan orkestra dan permainan seruling khas CARA, instrumen yang ia kuasai sejak kecil.
“Orang-orang tidak mengharapkan seruling di album pop modern-day,” katanya kepada The Blast. “Tetapi itulah yang membuatnya istimewa. Saya tidak ingin hanya menyanyi tentang transformasi. Saya ingin suaranya juga berkembang.”
Artikel berlanjut di bawah iklan
CARA Mengatakan ‘The Kronicles’ Dimainkan Seperti Soundtrack Untuk Penyembuhannya
Terlepas dari keragaman category, CARA bertekad bahwa albumnya akan terasa kohesif. “Saat Anda memadukan begitu banyak gaya, bagian tersulitnya adalah memastikan tidak terdengar seperti kekacauan,” akunya. ‘Setiap lagu harus bertransisi secara alami ke lagu berikutnya sehingga tetap terasa seperti satu cerita, satu alur emosional.’
Untuk mencapai hal ini, CARA memperlakukan proyek tersebut seperti musik sinematik, menggabungkan elemen seperti pembentukan pace, transisi, dan pilihan produksi untuk mencerminkan perkembangan emosionalnya. “Ini seperti soundtrack penyembuhan saya sendiri,” katanya. “Trek-trek sebelumnya lebih berat, lebih gelap, dan lebih digerakkan oleh irama. Kemudian Anda beralih ke suara yang lebih ringan, instrumen real-time, dan vokal yang terasa lebih bebas. Rasanya seperti bernapas lagi.”
Artikel berlanjut di bawah iklan
Membawanya Lingkaran Penuh Dengan Gangsta Boo Dan Project Rub Di ‘The Kronicles’
“The Kronicles” juga menampilkan kolaborasi dengan legenda hip-hop Gangsta Boo dan Project Rub, keduanya dikenal karena peran mereka dalam kolektif Three 6 Mafia yang ikonik. Bagi CARA, keterlibatan mereka sangat bersifat pribadi, bukan sekadar musikal. “Para seniman ini membantu membentuk saya ketika saya masih muda,” katanya kepada The Blast. “Musik mereka membuat saya melalui banyak hal, jadi sekarang menjadikan mereka bagian dari cerita saya adalah hal yang tidak nyata. Ini membuat keseluruhan cd menjadi lingkaran penuh.”
Saat merenungkan warisan Gangsta Boo, dia berkata, “Saya akan memastikan dia masuk ke Top 40 Saya tidak tahu apakah Gangsta Boo pernah tampil di radio pop sebelumnya, tapi saya membawanya ke pop dengan kolaborasi kami.”
Selain nostalgia, fitur-fitur ini membantu memperkuat DNA multi-genre proyek, menyatukan musik klasik hip-hop Selatan dengan kepekaan melodi CARA yang modern. “Mereka mewakili keunggulan dan keaslian yang saya inginkan dari album ini,” katanya. “Ini nyata, mentah, dan ini aku.”
Artikel berlanjut di bawah iklan
Perjalanan CARA Melalui Musik Mengingatkan Kita Bahwa Penyembuhan Datang Dalam Berbagai Bentuk
Bagi CARA, “The Kronicles” lebih dari sekedar cd. Dia mengatakan itu adalah cerminan transformasi dirinya sendiri. Setiap akord dan lirik mencerminkan upaya yang telah dia lakukan untuk membangun kembali, mendapatkan kembali, dan membayangkan kembali dirinya setelah kehilangan. “Saya ingin orang tahu bahwa penyembuhan tidaklah linear,” katanya. “Kamu akan mendengar rasa sakit, kekuatan, dan kegembiraan, terkadang semuanya dalam satu lagu. Itulah hidup. Itulah kisahku.”
Saat ia bersiap untuk kembali ke panggung yang telah lama ditunggu-tunggu, CARA berharap para pendengar akan terhubung dengan The Kronicles bukan hanya sebagai penggemar, tetapi juga sebagai sesama penyintas dari babak kehidupan yang tidak dapat diprediksi. “Album ini membuktikan apapun yang terjadi,” katanya kepada The Blast. “Kamu selalu bisa menulis yang berikutnya.”