NASA telah mengumumkan bahwa Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akan sengaja dibawa ke atmosfer Bumi pada tahun 2030, di mana ia akan menabrak area terpencil dari Samudra Pasifik
Diluncurkan pada tahun 1998 dengan modul pertamanya dan terus beroperasi sejak tahun 2000, stasiun ini telah menjadi salah satu kolaborasi ilmiah terbesar manusia dalam sejarah.
Basis sains selama 25 tahun
ISS telah menampung lebih dari 4 000 percobaan hingga saat ini. Ini telah memungkinkan penemuan inovatif di banyak bidang, dari mengkristal obat kanker hingga mengembangkan retina buatan, sekuensing DNA, dan produksi serat optik. Sekitar 300 astronot dari 26 negara telah bertugas di stasiun.
Setelah ISS dinonaktifkan, NASA dan mitra internasional tidak akan menarik diri dari orbit rendah Bumi.
Badan ini telah menginvestasikan lebih dari $ 400 juta di sektor swasta untuk mengembangkan stasiun ruang komersial. Perusahaan seperti SpaceX, Boeing, Axiom Area, Blue Beginning, dan Starlab sedang mengerjakan modul generasi berikutnya.
Tujuannya adalah untuk menguji stasiun pribadi yang dapat menampung kru empat orang selama setidaknya 30 hari sebelum ISS pensiun.
NASA berencana untuk “membeli layanan” dari stasiun -stasiun ini, mirip dengan kontrak saat ini untuk transportasi kargo dan astronot.
Stasiun Tiangong China menonjol
Ketika ISS ditutup, Stasiun Luar Angkasa Tiangong China akan terus beroperasi secara aktif. Sejak 2021, Tiangong telah menjadi tuan rumah misi berawak terus menerus, menjadikannya stasiun yang ditempati manusia terpanjang di dunia setelah pensiun ISS.
Simbol era akhir
ISS akan tetap berada di orbit sampai tahun 2030 Sampai saat itu, itu akan tetap menjadi salah satu benda paling terang di langit malam dan akan dikenang sebagai salah satu simbol kebijaksanaan dan kerja sama kolektif terbesar manusia.
NASA bertujuan untuk melanjutkan warisan ISS melalui stasiun komersial dan mentransfer pengalaman kritis untuk misi ke bulan dan Mars ke platform baru ini.