Minggu, 28 September 2025 – 13:00 WIB

Jakarta, Viva – Aktris senior Suti Karno berbagi cerita mengenai kondisi kesehatannya setelah menjalani amputasi kaki akibat penyakit diabetes beberapa tahun lalu. Meski kini harus hidup dengan keterbatasan, bintang sinetron Si Doel Anak Sekolahan itu tetap semangat menjalani perawatan medis secara rutin.

Baca juga:

Dulu Banjir Job di Industri Hiburan, Deretan Artis Ini Kini Berjuang Melawan Sakit

Suti menyampaikan bahwa dirinya punya jadwal khusus kontrol kesehatan yang tidak pernah ia lewatkan. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya, yuk!

“Saya selalu menyempatkan waktu untuk kontrol. Saya kontrol sebulan tiga kali. Itu ada jadwal. Jadi kalau jadwal kontrol saya, saya nggak terganggu juga. Harus,” ujar Suti Karno di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Baca juga:

Ngeri! Cerita Suti Karno Soal Penyakit Diabetes hingga Harus Diamputasi

Ia mengaku, secara fisik kondisi tubuhnya saat ini jauh lebih baik dibanding masa-masa sebelum amputasi. Namun, ia tak menutup mata dengan keterbatasan yang ada.

“Kalau fisik saya Alhamdulillah baik. Cuma kan saya sudah enggak punya kaki, kan enggak bisa numbuh kakinya,” katanya dengan nada tenang.

Baca juga:

Gejala Diabetes yang Muncul di Pagi Hari, hingga Fasilitas Mewah Kereta Panoramic

Suti menjelaskan, setiap bulan ia mendatangi Rumah Sakit Jantung Harapan Kita untuk bertemu dengan sejumlah dokter spesialis. Tidak hanya satu, tetapi ada tiga dokter yang rutin ia temui, yakni spesialis saraf, penyakit dalam, dan jantung.

“Kan saya ada di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita. Biasanya saya kontrol ada kemarin saya baru kontrol tanggal 23. Karena kan saya ada dokter saraf, dokter penyakit dalam, sama dokter jantung. Jadi sebulan itu saya tiga. Tiga dokter pasti saya datang gitu. Tapi lain-lain hari ya. Kan pengguna juga BPJS. Gitu ya,” jelasnya.

Meski sudah diamputasi, Suti masih kerap merasakan sensasi nyeri pada kakinya. Kondisi ini dikenal dengan istilah phantom pain, yaitu rasa sakit yang muncul meski anggota tubuh sudah tidak ada.

“Oh, itu pasti. Karena saraf itu masih ada. Jadi, kan saya juga mempertanyakan kepada dokter, ‘Sampai kapan, Dok, masih terasa sakit?’ Setiap orang beda-beda. Ada yang bisa hilang, ada yang enggak, gitu. Jadi, kadang-kadang saya merasa sakit, ‘Lah, kaki gue enggak ada, apa yang mau dipegang?'” ujarnya sembari berkelakar.

Untuk mengurangi keluhan tersebut, Suti menjalani latihan fisik ringan sesuai arahan dokter. Latihan itu bertujuan agar otot tetap bergerak dan tubuh tidak kaku.

“Kalau saya kan suka diajarin gerak-gerakin aja, seakan-akan masih ada kaki kita, jadi otot-otot kita tetap bergerak gitu. Tapi ya, kadang kayak sekarang juga agak ngebet gitu. Cuma ya mau diapain?” tambahnya.

Meski demikian, ia bersyukur rasa sakit yang dirasakan sekarang tidak separah sebelum amputasi.

“Tidak, tidak, tidak, tidak ada celana biasa ketika masih ada. Itu masih menyebalkan,” katanya.

Halaman Selanjutnya

Meski sudah diamputasi, Suti masih kerap merasakan sensasi nyeri pada kakinya. Kondisi ini dikenal dengan istilah phantom pain, yaitu rasa sakit yang muncul meski anggota tubuh sudah tidak ada.

Halaman Selanjutnya

Tautan Sumber