Sabtu, 27 September 2025 – 23:30 WIB
Jakarta, Viva – Kementerian Pertanian (Kementan) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI berkolaborasi mendukung ketahanan pangan dan mewujudkan program strategis Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yaitu Swasembada Pangan Nasional.
Baca juga:
Prabowo Janji Selesaikan Masalah Keracunan MBG dengan Baik
Hal itu dilakukan dengan penanaman jagung serentak di 4 provinsi, yaitu Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Bengkulu, Provinsi Sulawesi Selatan, dan Provinsi Papua Tengah.
Plt Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Pertanian Kementan RI Hermanto menegaskan, swasembada pangan di Indonesia harus segera diwujudkan dalam waktu sesingkat-singkatnya, sesuai arahan Prabowo.
Baca juga:
Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo Mau Panggil BGN
“Kita tidak boleh bergantung pada sumberdaya makanan dari luar. Untuk itu, Indonesia harus mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan nasional secara mandiri,” katanya saat Pencanangan Senator Peduli Ketahanan Pangan berupa Penanaman Bibit Jagung dalam rangka Mendukung Ketahanan Pangan”, di Kupang, NTT, dikutip dari keterangannya, Sabtu, 27 September 2025.
Dia menjelaskan, 2025 merupakan tahun strategis dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2025-2029. Salah satu kunci keberhasilan pembangunan nasional adalah pangan yang cukup, terjangkau dan berkelanjutan.
Baca juga:
Kapolda Riau Pimpin Panen Raya Jagung Serentak di Pekanbaru
Ilustrasi Produksi Jagung Kementerian Pertanian
Foto:
- ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Karena itu, kegiatan penanaman jagung ini tidak hanya sebatas seremoni, melainkan bagian dari gerakan nasional membangun kedaulatan jagung, sebagai salah satu komoditas utama pangan dan bahan baku pakan domestik.
Ia menjelaskan, berdasarkan Data KSA BPS Amatan Juli 2025 menunjukkan luas panen jagung secara nasional selama Januari-Oktober 2025 diperkirakan sebesar 2,35 juta hektare, meningkat 0,10 juta ha (4,25 persen) dibandingkan luas panen jagung periode sama tahun 2024.
Sejalan dengan luas panen tersebut, produksi Jagung Pipilan Kering KA (kadar air) 14 persen periode Januari – Oktober 2025 diperkirakan 13,60 juta ton, dan meningkat 0,52 juta ton (3,98 persen) dibandingkan produksi Jagung periode sama pada tahun 2024.
Untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), luas panen jagung tahun 2025 diperkirakan sebesar 112.137 hektare, dengan produksi Jagung Pipilan Kering KA 14 persen mencapai 291.886 ton.
“Kita berharap, melalui kegiatan penanaman jagung serentak di 4 (empat) Provinsi Indonesia, dapat semakin meningkatkan produksi jagung nasional. Sehingga upaya dalam mewujudkan swasembada pangan sudah di depan mata,” katanya.
Menurutnya, melalui dukungan DPD RI, Kementan berkomitmen penuh untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah serta pemangku kepentingan lainnya. Hal itu guna mewujudkan swasembada pangan melalui program strategis seperti cetak sawah, optimasi lahan, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi, penyediaan benih unggul, pupuk bersubsidi, dan penyediaan alat dan mesin pertanian (alsintan).
Sementara itu Wakil Ketua DPD RI GKR Hemas menambahkan, Indonesia harus menjadi pemain utama dalam geopolitik global karena memiliki tanah yang subur, iklim tropis yang kaya, keragaman hayati yang luar biasa, serta petani-petani yang tangguh.
Di antara komoditas strategis, jagung menempati posisi sangat penting sebagai bahan pangan, pakan ternak, sekaligus energi alternatif.
“Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita telah menegaskan ketahanan pangan adalah prioritas nasional. Pangan yang berkelanjutan, merata, dan terjangkau harus hadir di meja setiap keluarga Indonesia,” paparnya.
Halaman Selanjutnya
Untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), luas panen jagung tahun 2025 diperkirakan sebesar 112.137 hektare, dengan produksi Jagung Pipilan Kering KA 14 persen mencapai 291.886 ton.