Sabtu, 27 September 2025 – 21:56 WIB
Viva -Former Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, telah meminta PM Anwar Ibrahim sebagai kepala ASEAN untuk mencabut undangan kepada Presiden AS Donald Trump di KTT ASEAN ke -47 yang akan dijuluki di Kuala Lumpur pada akhir Oktober 2025.
Baca juga:
Trump Tak Akan Izinkan Israel Caplok Tepi Barat
Dalam pernyataan video yang dirilis di Kuala Lumpur pada Sabtu (27/9), Mahathir menyebut AS di bawah kepemimpinan Trump sebagai dalang di balik genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.
Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim
Baca juga:
Netanyahu Bertolak ke AS Hadiri Sidang Umum PBB: Saya Akan Kecam Pemimpin yang Akui Negara Palestina
“Saya meminta Anwar Ibrahim untuk membatalkan undangan ke Donald Trump, karena dia (Trump) pendukung kejahatan kemanusiaan bahwa Israel sedang dilakukan ke Palestina,” kata Mahathir.
Ia menilai langkah negara-negara Eropa yang mengakui kemerdekaan Palestina merupakan sinyal kuat bahwa dunia menolak genosida tersebut. Bahkan negara seperti Inggris, yang dulunya sekutu kuat AS, kini mengambil sikap berbeda dari Washington.
Baca juga:
Merasa Disabotase, Trump Surati Sekjen PBB Gara-gara Teleprompter Mati: Ini Bukan Kebetulan!
“Tentara laut Spanyol dan Italia mengirim kapal perang ke perairan Mediterania untuk menjaga kapal kemanusiaan Global Sumud Flotilla yang disertai rakyat Malaysia, yang mengantar bantuan kemanusiaan ke Palestina,” ujarnya.
Mahathir menuding AS dan Trump secara aktif menghalangi bantuan dan gencatan senjata di Gaza, serta membiarkan rakyat Palestina mati kelaparan.
“Jadi sekarang selain dibunuh dengan bom dan senjata lainnya, mereka (Palestina) sekarang terbunuh dalam kelaparan yang disengaja,” katanya.
Mantan Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad
Ini mendesak pemerintah Malaysia untuk tidak tetap diam dan menunjukkan sikap yang dirangsang terhadap kekejaman Israel.
“Sikap Malaysia terhadap AS dan Trump menjadi tanggung jawab moral negara,” kata Mahathir, menambahkan bahwa Malaysia harus tetap vokal menentang ketidakadilan meski merupakan negara kecil.
Ia juga menyoroti partisipasi warga Malaysia dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla yang saat ini menghadapi bahaya di laut.
“Tangan Donald Trump dan AS, bukan saja berlumuran darah anak Palestina, tapi mereka juga bersama Israel menghancurkan Gaza,” ujarnya.
Mahathir menegaskan bahwa membatalkan undangan untuk Trump akan menjadi simbol penolakan terhadap kejahatan kemanusiaan.
“Manusia seperti Trump, walau sangat berkuasa, tidak diterima di Malaysia,” pungkasnya. (ANTARA)
.
Halaman Selanjutnya
Ini mendesak pemerintah Malaysia untuk tidak tetap diam dan menunjukkan sikap yang dirangsang terhadap kekejaman Israel.