“Saya masih bekerja sangat lama,” katanya. Untuk dapat mengatur waktunya, Guo mencoba mengoptimalkan harinya agar seolah mungkin.
“Saya pikir kebanyakan orang dapat memiliki keseimbangan kehidupan kerja jika mereka memotong apa yang kebanyakan orang buang waktu ketika mereka kembali ke rumah, yaitu, banyak orang yang menggulung Tiktok, banyak orang hanya duduk dan menonton television tanpa berpikir,” tambahnya.
Guo memulai harinya pada pukul 5: 30 pagi dengan dua sesi latihan back-to-back. Sebagai pendiri start-up yang sibuk, dia sering melewatkan makan siang dan makan selama pertemuan karena jadwalnya yang penuh sesak. Untuk menjaga keseimbangan kehidupan kerja, dia mengambil satu aching hari setiap akhir pekan. Pada hari libur ini, dia menghabiskan waktu bersama teman -temannya dari siang hingga jam 6 sore setelah ini, dia kembali ke pekerjaannya.
9 pagi sampai jam 9 malam, bagi saya, itu masih keseimbangan kehidupan kerja. Pada jam 9 malam, Anda bisa pergi makan malam dengan teman-teman Anda. Anda tidak perlu tidur dari sembilan hingga sembilan. Itu konyol …,” katanya.
Menurut Guo, minggu kerja 90 jam adalah “penting” jika seseorang ingin membuat perusahaan mereka “dari tanah”. Tetapi dia juga mencatat bahwa menjadi miliarder bukan tentang bekerja berjam -jam.
“Saya tidak berpikir Anda perlu bekerja berjam -jam untuk menjadi miliarder, per se. Begitulah cara Anda memilih untuk melakukannya. Jika Anda memilih untuk memulai perusahaan teknologi, Anda akan mengerjakan jam -jam itu di awal. Jika Anda seperti, metode utamanya adalah melakukannya melalui investasi, Anda tidak akan bekerja berjam -jam,” katanya kepada CNBC.