FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, hingga 25 September 2025 sudah ada 70 kasus dugaan keracunan terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dari jumlah tersebut, sebanyak 5 914 orang dilaporkan mengalami gejala keracunan.

Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang, menyebut sebagian besar kasus itu dipicu oleh dapur MBG yang tidak menjalankan prosedur standar operasional (SOP). Dari complete sekitar 9 400 dapur, tercatat ada 45 yang bermasalah.

“Dari 45 dapur itu, 40 dapur kami nyatakan ditutup untuk batas waktu yang tidak ditentukan,” ujar Nanik dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Sabtu (27/ 9/2025

Menurutnya, penutupan dilakukan sambil menunggu proses penyelidikan.

Nantinya, dapur yang ditutup juga akan diperbaiki fasilitas dan sarana pendukung agar bisa kembali beroperasi.

Tak berhenti di situ, BGN juga mengirimkan surat resmi kepada seluruh mitra kerja.

Mereka diberi waktu satu bulan untuk melengkapi tiga dokumen penting, sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS), sertifikat halal, dan sertifikat kelayakan air konsumsi.

“Saya ulang, kalau dalam satu bulan kepada para mitra di seluruh Indonesia, kalau Anda semua tidak memenuhi, tidak mempunyai sertifikat SLHS, sertifikat halal, dan juga sertifikat untuk kelayakan air yang bisa dikonsumsi, kami akan menutup. Mohon maaf,” tegas Nanik.

Ia menambahkan, klausul dalam kontrak kerja sama dengan mitra sudah jelas. BGN berhak menghentikan kerja sama secara sepihak jika ada pelanggaran.

“Kami tidak akan main-main dengan kesehatan anak-anak di Indonesia,” kata dia.


Tautan Sumber