FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang, buka suara soal pengalaman pribadinya menghadapi politisi yang meminta jatah untuk membuka satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG). Permintaan itu, kata dia, bahkan disampaikan langsung melalui pesan WhatsApp.

“Makanya ada, serius nih, ada yang WA saya,” ujar Nanik dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, dikutip Sabtu (27/9/2025).

Nanik mengaku tidak segan menolak bahkan memblokir kontak politisi tersebut. Sebab, di tengah maraknya kasus keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG), ia menilai seharusnya para politisi membantu BGN menjelaskan program itu ke publik, bukan justru meminta jatah.

“Saya jawab, eh kamu politikus bukannya bantu saya bagaimana mengomunikasikan soal keracunan, malah minta dapur. Langsung saya blok, blok, blok,” tegasnya.

Belakangan muncul kabar ada anggota dewan yang memiliki SPPG. Menanggapi hal ini, Nanik menegaskan semua pihak yang lolos verifikasi tetap bisa menjalankan program tanpa melihat siapa pemiliknya.

“Kemarin juga sudah kami ajak (wartawan) ke Cibubur, di tempat verifikasi, supaya untuk menjawab dapur fiktif, wawancara sendiri langsung sama verifikatornya. Ada enggak punyanya siapa di situ, punyanya DPR, anggota DPR siapa di situ? Karena nggak akan terlihat ketika di verifikasi,” jelasnya.

Menurut dia, keterlibatan anggota dewan baru diketahui setelah verifikasi selesai. Meski begitu, ia menekankan setiap SPPG wajib patuh pada SOP. Jika terbukti melanggar, Nanik memastikan akan menutupnya tanpa pandang bulu.


Tautan Sumber