Sabtu, 27 September 2025 – 16:15 WIB
Jakarta, Viva – Asosiasi Penyelenggara Pengiriman Uang Indonesia (APPUI) menggelar acara Indonesia Remittance Forum 2025 dengan tema Empowering Indonesia’s Remittance Industry In The Digital Era With Sovereignty, Compliance, And Regulatory Support.
Baca juga:
Menkeu Purbaya Pastikan Tarif Cukai Rokok Batal Naik Tahun Depan, Kebijakan Ini Disiapkan
Dalam sambutannya, Ketua Umum APPUI Eddy Hadiyanto menyampaikan harapan agar
Forum dapat memberikan banyak instruksi dan implikasi kepada anggota tentang pengembangan sistem pembayaran yang akan ditampilkan oleh Narasembers.
“Dengan adanya Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030, Penyelenggara Jasa Pembayaran Kategori Izin 3 menghadapi tantangan besar. Banyak yang masih menggunakan sistem tradisional sehingga berisiko tergusur, sementara hanya yang sudah berteknologi yang mampu bertahan. Karena itu, saya menghimbau untuk segera bertransformasi agar tetap relevan di era digital,” tegas Eddy dalam keterangannya, Sabtu, 27 September 2025.
Baca juga:
Bikin Industri Kayu Indonesia Jadi Makin Canggih, Kemenperin Ungkap Strateginya
Eddy menjelaskan ada lebih dari 250 peserta yang hadir mewakili perusahaan Penyelenggara Jasa
Pembayaran dari seluruh Indonesia.
Sebagai penyelenggaraan kelima sejak tahun 2021, kata Eddy, Indonesia Remittance Forum telah menjadi ajang yang dinantikan sebagai sarana silaturahmi, perluasan jaringan bisnis, serta pertukaran informasi industri.
Baca juga:
Pengusaha Tambak Tegaskan Kasus Radioaktif Udang Bisa Ganggu Rantai Pasok Nasional
APPUI gelar acara Indonesia Remittance Forum
“Kerja sama ini mencakup pertukaran praktik terbaik, berbagi pengetahuan dan pengalaman, penguatan digitalisasi, serta kolaborasi strategis lainnya yang relevan bagi pengembangan industri remitansi di kedua negara,” kata dia.
Di sisi lain, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta mengatakan peran strategis remitansi bagi perekonomian Indonesia. Ia menilai remitansi tak hanya menjadi sumber devisa, tetapi juga penopang ekonomi digital.
“Dana yang dikirim pekerja migran telah menopang konsumsi rumah tangga, menjadi modal usaha, serta mendorong inklusi keuangan melalui pemanfaatan layanan keuangan formal,” ungkap Filianingsih.
Ia menambahkan, Bank Indonesia mendorong agar industri sistem pembayaran, termasuk remitansi di dalamnya, terus tumbuh secara akseleratif namun tetap andal dan berdaya tahan.
Sebagai informasi, turut hadir pula perwakilan dari Bank Indonesia, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Pusdiklat APU PPT, serta Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).
Acara tahun ini juga menandai momentum bersejarah dengan ditandatanganinya Nota
Kesepahaman (MoU) antara APPUI dan Malaysian Association of Money Services Business (MAMSB) yang diwakili oleh Dato’ Sri Jajakhan Bin Kader Gani.
Halaman Selanjutnya
Di sisi lain, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta mengatakan peran strategis remitansi bagi perekonomian Indonesia. Ia menilai remitansi tak hanya menjadi sumber devisa, tetapi juga penopang ekonomi digital.