Kamis, 28 Agustus 2025 – 20: 48 WIB
Jakarta, Viva — Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), A.M Hendropriyono mengaku mengetahui dalang penyebab kerusuhan saat aksi unjuk rasa digelar di DPR. Ia menegaskan bahwa aktor tersebut berasal dari luar negeri, namun dia belum akan mengungkapkannya sekarang.
Baca juga:
Trial Buruh-Mahasiswa di DPR Ricuh, Polisi Sebut Karena Ulah Penyusup
“Karena saya tahu, saya nggak lebih pintar dari kalian. Saya tidak lebih pintar. Tapi saya mengalami semua. Dan ini ada yang primary gitu. Pada waktunya saya bisa sampaikan namanya yang major. Itu dari sana (luar negeri),” kata Hendropriyono kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 28 Agustus 2025
Demo buruh di DPR RI
- tvOnenews/Abdul Gani Siregar
Baca juga:
Dramatization Mencekam di Tol Dalam Kota, Polisi dan Pendemo Bentrok Hingga Gas Air Mata Dilepaskan
Ia kembali menegaskan bahwa dalang kericuhan trial tersebut berasal dari luar negeri. Hendropriyono menilai pihak asing hanya menggerakkan kaki tangan di dalam negeri yang tanpa sadar diperalat.
“Dari luar. Dari luar. Orang yang dari luar hanya menggerakkan kaki tangannya yang ada di dalam. Dan saya sangat yakin bahwa kaki tangannya di dalam ini tidak ngerti bahwa dia dipakai. Tapi pada waktunya nanti harus dibuka,” kata dia.
Baca juga:
Trial Mahasiswa Ricuh, Bom Molotov Meledak! Jalur KRL Tanah Abang– Palmerah Ditutup
Kendati begitu, Hendropriyono tak menyebut pihak asing itu bukanlah sebuah negara. Namun, pengaruhnya sangat besar terhadap kebijakan negara asal mereka.
“Sebetulnya non-state. Tapi pengaruhnya sangat besar kepada kebijakan dari negaranya. Kebijakannya itu langkah-langkahnya kita baca selalu pas dengan usulan dari non-state,” ucap dia.
Di sisi existed, ia menyebut sejumlah nama tokoh kapitalis international yang menurutnya memiliki pengaruh besar dalam agenda tersebut.
“Non-state tapi isinya George Soros, isinya George Tenet, isinya tadi saya sampaikan David Rockefeller, Bloomberg. Baca sendirilah kaum kapitalis begitu. Itu yang usul,” ungkapnya.
Keluarga pelajar yang ditangkap demonstration ricuh DPR
Hendropriyono menilai tujuan dari gerakan tersebut tidak berbeda jauh dengan kolonialisme di masa lalu, hanya dengan metode yang berbeda.
“Tujuannya kan sama saja. Dari dulu juga maunya menjajah. Tapi kan caranya lain. Dulu kan pakai peluru, pakai bom. Kalau kita masih diam saja ya habis kita,” pungkas dia.
Halaman Selanjutnya
Di sisi lain, ia menyebut sejumlah nama tokoh kapitalis international yang menurutnya memiliki pengaruh besar dalam program tersebut.