FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menggantikan Irjen Pol Rusdi Hartono sebagai Kapolda Sulsel, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, menjadi salah satu yang paling ramai dibicarakan dalam momen mutasi besar-besaran Polri.

Seperti diketahui, Djuhandhani bukan sosok asing. Ia sempat menjadi sorotan saat menjabat sebagai Dirtipidum Bareskrim Polri dalam kasus dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi.

Kala itu, ia menegaskan bahwa dokumen Jokowi asli, namun mendapat protes dari Pakar Digital Forensik, Rismon Sianipar, yang menuding Djuhandhani takut menunjukkan bukti fisik ijazah.

Kini, setelah resmi dipromosikan menjadi Kapolda Sulsel, Rismon pun kembali bersuara. Ia menilai mutasi ini sarat dengan pesan politik.

“Mutasi besar-besaran ini seperti mengindikasikan adanya persiapan menuju pergantian Kapolri,” ujar Rismon kepada fajar.co.id, Jumat (26/9/2025).

Sementara itu, jabatan yang ditinggalkan Djuhandhani, yakni Dirtipidum Bareskrim, kini ditempati oleh Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra.

“Tinggal kita tunggu saja, mudah-mudahan Presiden Prabowo Subianto tidak lagi menunda pada Oktober mendatang,” tandasnya.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, mengatakan, mutasi dan rotasi jabatan merupakan hal yang wajar di lingkungan Polri.

“Pergantian kepemimpinan ini merupakan bagian dari pembinaan karier yang sudah terukur di tubuh Polri,” ujar Didik kepada awak media, Jumat (26/9/2025).

Dikatakan Didik, dengan kepemimpinan baru, pihaknya berharap Polda Sulsel semakin profesional dalam menjaga kamtibmas.


Tautan Sumber