
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Semangat Prabowo di Sidang Umum PBB pertamanya sangat berapi-api, namun tetap terasa ada yang mengganjal karena Prabowo menganggap remeh situasi di Gaza. Tak ada kata “genosida” ketika dia berbicara soal Gaza.
Penilaian itu disampaikan green peace melalui akun instagram resminya, @greenpeaceid dikutip Jumat (26/9/2025).
Selain soal genosida, green peace juga mengkritik soal janji Prabowo untuk membuka hubungan diplomatik dengan negara yang berdiri di atas tanah jajahan.
“Padahal, komunitas internasional dan pemimpin dunia lainnya malah semakin lantang menyatakan situasi di Gaza sebagai genosida,” tulis green peace.
Pidato perdana Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum PBB tahun ini memang terasa sangat berapi-api. Meski begitu, pidatonya tetap mengundang kontroversi karena terasa janggal.
Selain karena ia menjanjikan pengakuan Israel, pidato Prabowo di hadapan ratusan pemimpin dunia gagal menyoroti genosida yang terjadi di Gaza.
Dalam pidatonya, Prabowo hanya menyebut kata “genosida” satu kali, itupun sama sekali tidak mengaitkannya dengan bombardir dan kelaparan yang dilakukan israel di Gaza.
Alih-alih, sikap Prabowo terhadap kehancuran di Gaza terkesan meremehkan karena merujuknya hanya sekadar sebagai “bencana kemanusiaan”, bukan genosida.
Kalimat ini pun bertentangan dengan sikap komunitas internasional yang semakin lantang menyatakan situasi di Gaza sebagai genosida.
“Pemilihan kata Prabowo terhadap situasi di Gaza, serta janjinya untuk membuka kemungkinan untuk mengakui kedaulatan israel lagi-lagi mencerminkan ketidakseriusan Prabowo terhadap genosida di Gaza dan perjuangan kemerdekaan Palestina,” urai Green Peace.
Tautan Sumber