Operasi PETI Polda Riau Bikin Air Sungai Kuantan Kembali Jernih

Kamis, 28 Agustus 2025 – 17: 11 WIB

Pekanbaru, VIVA — Sungai Batang Kuantan di kawasan Tepian Narosa, Kabupaten Kuantan Singingi, kini kembali jernih setelah lama tercemar akibat aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI).

Baca juga:

Irjen Herimen Tinjau Pembangunan ‘Bank Pohon’ di Rumbai: Pusat Pembibitan, Edukasi dan Gerakan Hijau Riau

Perubahan kondisi ini disambut antusias masyarakat yang setiap aching ramai memanfaatkan tepian sungai untuk berenang, bermain, hingga menikmati scenic view matahari terbenam.

Sungai kini memperlihatkan kejernihan air dan ikan-ikan kecil yang kembali muncul di antara bebatuan, menandakan ekosistem mulai pulih. Kawasan budaya Pacu Jalur yang selama dua dekade terakhir terganggu kini tampak hidup kembali.

Baca juga:

Polda Riau Lanjutkan Operasi PETI di Inhu, 10 Rakit untuk Menambang Emas Ilegal Dimusnahkan

Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, menyampaikan apresiasi besar kepada Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dan jajaran atas keberhasilan operasi pemberantasan PETI.

“Sangat luar biasa, patut kita apresiasi kerja Polda Riau ini. Air Sungai Kuantan kembali jernih dan menjadi tempat bermain warga setempat. Luar biasa Jenderal, sebuah capaian dengan dimensi luas, akan senantiasa dikenang baik. Insya Allah akan menjadi amal ibadah,” kata Datuk Taufik, Kamis 28 Agustus 2025

Baca juga:

Prabowo Gelar Rapat Mendadak, Bahas Penertiban Tambang Ilegal

Ia menilai keberhasilan itu bukan hanya soal penegakan hukum, melainkan juga menyelamatkan budaya dan identitas Melayu.

“Air sungai adalah cermin kehidupan Melayu. Jika sungai itu rusak, budaya itu rusak. Untungnya, Sungai Kuantan kembali,” tambahnya.

Polda Riau mencatat sebanyak 234 device dompeng telah dimusnahkan dari 52 titik lokasi PETI di sepanjang aliran Sungai Kuantan.

Dari tujuh laporan polisi yang diproses, 16 orang telah ditetapkan sebagai tersangka. Operasi ini juga difokuskan di Kuansing menjelang Festival Pacu Jalur, untuk memastikan sungai benar-benar steril dari tambang ilegal.

Selain penindakan, Polda Riau juga menyiapkan langkah edukatif dengan memberikan pelatihan alternatif mata pencaharian, seperti pertanian dan peternakan, agar masyarakat tidak lagi bergantung pada aktivitas PETI.

LAMR menegaskan apa yang dilakukan Polda Riau memiliki nilai ekologis sekaligus budaya. Sungai yang bersih akan menjaga keberlangsungan Pacu Jalur sebagai occasion budaya terbesar di Riau.

“Ini tidak hanya menyelamatkan ekosistem, tetapi juga menyelamatkan orang Melayu,” kata Datuk Seri Taufik.

Nada serupa juga disampaikan Bupati Kuantan Singingi, Suhardiman Amby, yang menilai kerja keras Polda Riau telah memberikan hasil nyata bagi masyarakat Kuansing.

Mewakili masyarakat Kuansing, Bupati mengucapkan terima kasih kepada Kapolda Riau dan seluruh jajaran yang sudah menginisiasi Operasi PETI yang dampaknya kini bisa dirasakan masyarakat dan kemudian viral menjadi konten positif bagi publik luas.

Menurutnya, Sungai Kuantan ini adalah urat nadi kehidupan dan marwah orang Kuansing. Kini airnya kembali jernih, masyarakat kembali bisa menikmati sungai, dan Pacu Jalur sebagai budaya besar kita bisa digelar dengan penuh makna.

“Ini bukti nyata kerja keras kepolisian untuk lingkungan dan budaya. Kini Sungai Kuantan kembali menjadi kebanggaan masyarakat. Anak-anak berenang, ikan kembali hidup, wisatawan berdatangan, dan budaya Pacu Jalur kembali bermakna,” ujar Suhardiman.

Operasi PETI Polda Riau word play here terbukti bukan sekadar penegakan hukum, tetapi juga upaya melestarikan lingkungan dan menjaga warisan budaya.

Halaman Selanjutnya

Polda Riau mencatat sebanyak 234 device dompeng telah dimusnahkan dari 52 titik lokasi PETI di sepanjang aliran Sungai Kuantan.

Halaman Selanjutnya

Tautan Sumber