JAKARTA, 21 September (Xinhua)-Pameran China-ASEAN ke- 22 (CAEXPO) di Nanning, Cina, diperkirakan akan mengangkat ikatan bilateral ke tingkat yang baru dengan memperdalam kerja sama dalam teknologi tinggi, kata seorang sarjana Indonesia.

“Expo akan menyoroti potensi ekonomi Asia Tenggara sambil membuka jalan bagi kerja sama berkelanjutan dengan China,” Klaus Heinrich Raditio, seorang dosen hubungan internasional di Sekolah Filsafat Driyarkara di Jakarta, mengatakan kepada Xinhua dalam sebuah wawancara baru -baru ini.

Raditio mengatakan investasi dalam teknologi tinggi, seperti Teknologi Informasi dan Kecerdasan Buatan (AI), akan secara signifikan menguntungkan wilayah ini, khususnya Indonesia, di mana generasi muda yang paham teknologi mendominasi populasi.

“Akan sangat bagus untuk melihat lebih banyak perusahaan Cina di industri TI, terutama di AI, perangkat lunak, semikonduktor, dan chip, berinvestasi di wilayah tersebut,” katanya.

Menurut Raditio, Cina telah berinvestasi di industri TI dan semikonduktor di Vietnam, Thailand dan Malaysia. “Akan bermanfaat bagi Cina untuk memperluas investasi semacam itu ke lebih banyak negara ASEAN, termasuk Indonesia, yang menawarkan peluang besar dalam AI, perangkat lunak dan komunikasi,” katanya.

Dia menambahkan bahwa secara diplomatis, Cina dan ASEAN telah mempertahankan stabilitas regional melalui dialog, konsultasi, dan kepatuhan terhadap hukum internasional, sementara secara budaya, kedua belah pihak semakin dekat melalui pertukaran orang-ke-orang yang tumbuh dan pariwisata.

“Elemen -elemen ini tidak diragukan lagi menciptakan lingkungan yang menguntungkan untuk memajukan kolaborasi ekonomi antara kedua belah pihak,” katanya.

Tautan Sumber