FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Rentetan insiden siswa keracunan terus menghantui program prioritas pemerintah Makan Bergizi Gratis (MBG). Organisasi pemerhati pendidikan, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendata setidaknya ada lebih dari lima ribu anak mengalami keracunan pascakonsumsi MBG hingga September 2025.

Presiden Prabowo Subianto didesak mengevaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) setelah muncul kasus keracunan massal di sejumlah daerah. Evaluasi total itu mencakup standar dapur produksi, proses distribusi, hingga mekanisme pengawasan di sekolah penerima.

Penulis Novel Teruslah Bodoh Jangan Pintar, Darwis alias Tere Liye mengatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya dijadikan proyek oleh segelintir pihak yang memiliki jabatan, koneksi dan berduit.

“Orang-orang rebutan bikin dapur. Dan siapa yang punya akses ordal, yang bisa bergerak cepat dapat jatah dapur, orang-orang inilah. Politisi,” katanya di Instagram, dikutip pada Rabu (24/9/2025).

Makanya kata dia, tidak heran jika dalam pelaksanaan Program MBG, siswa yang jadi korban keracunan. Bahkan ada sejumlah daerah menetapkan insiden ini sebagai kejadian luar biasa.

“Saat orang-orang ini ikutan bisnis MBG, kamu berharap MBG betulan efektif, efisien? Halu! Ngimpi!” ucapnya.

“Itulah kenapa keracunan terjadi dimana-mana, kualitas makanan begitu-begitu saja. Karena mereka cuma peduli untung. Orang-orang yang mendadak masuk bisnis catering. Mendadak sok paham bikin dapur,” kritiknya pedas.


Tautan Sumber