Dalam sebuah pernyataan, Motahari mendesak agar Menteri Luar Negeri melihat Abbas Araghchi menggunakan kunjungan tersebut untuk melanjutkan negosiasi dengan tiga negara Eropa tentang proposition terbaru Iran untuk menyelesaikan kebuntuan nuklir.

Dia juga meminta Presiden Pezeshkian untuk menyoroti pidatonya “realitas serangan Israel dan Amerika terhadap Iran.”

Lebih lanjut Motahari menyarankan bahwa, jika Presiden AS Donald Trump meminta pertemuan dengan Pezeshkian, presiden Iran harus menerima “demi kepentingan nasional.”

Meskipun menggambarkan Trump sebagai “duplikat dan tidak jujur,” Motahari berpendapat bahwa rasa ambisi pribadi dan keinginan Trump yang kuat untuk mengklaim kredit atas terobosan “pada akhirnya dapat menguntungkan Iran.”

Tautan Sumber