PHNOM PENH, 16 September (Xinhua)-Lebih dari 50 pemangku kepentingan regional dari semua 10 negara anggota Asosiasi Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Timor Leste berkumpul di sini pada hari Selasa untuk pengembangan tenaga kerja agri-pangan terampil regional.

Didanai oleh Uni Eropa (UE), lokakarya dua hari ini menyatukan para pejabat dan ahli dari pemerintah, lembaga pendidikan teknis dan kejuruan dan pelatihan (TVET), sektor swasta, dan organisasi internasional.

Menteri Tenaga Kerja dan Pelatihan Kejuruan Kamboja Heng Sour mengatakan sektor pertanian pangan adalah pendorong utama pertumbuhan dan pekerjaan di seluruh ASEAN.

“Lokakarya ini adalah platform penting untuk berbagi pengalaman antara ASEAN dan UE,” katanya.

Sour mengatakan Kamboja berkomitmen untuk memperkuat TVET sehingga orang -orang muda dilengkapi untuk pekerjaan yang layak dalam ekonomi digital dan hijau.

“Di Kamboja saja, lebih dari 50.000 pekerjaan langsung tambahan dapat diciptakan dengan memproses kacang mete di negara itu,” katanya.

Duta Besar UE untuk Kamboja Igor Driesman mengatakan Eropa menawarkan banyak langkah dukungan untuk penciptaan lapangan kerja di ASEAN, dan pengembangan tenaga kerja yang terampil di sektor pertanian pangan adalah salah satunya.

“Ada begitu banyak potensi di sektor pertanian pertanian ASEAN, dan UE akan terus berdiri oleh petani, produsen dan eksportir karena mereka berusaha untuk mendapatkan manfaat dari keahlian Eropa dan mengakses pasar Eropa,” katanya.

Driesman mengatakan UE berdedikasi untuk menumbuhkan tenaga kerja yang tangguh dan terampil dalam kemitraan dengan ASEAN.

Tautan Sumber