Senin, 15 September 2025 – 16: 34 WIB
Viva — Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza, tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya setelah timnya hanya bermain imbang 1 – 1 melawan Bali United di Jakarta International Stadium (JIS), Minggu 14 September 2025
Baca juga:
Rizky Ridho Dinilai Pantas Key di Eropa, Begini Penilaian Pelatih Persija
Dalam konferensi pers selepas laga, Souza blak-blakan melontarkan kritik. Ia menyoroti kualitas rumput lapangan JIS hingga kepemimpinan wasit yang dinilai mengganggu jalannya pertandingan.
Pertandingan sendiri berlangsung ketat. Persija sebenarnya punya sejumlah peluang emas untuk mengamankan tiga poin, namun penyelesaian akhir masih jauh dari harapan. Souza menyebut anak asuhnya tampil kurang kompeten dalam memanfaatkan peluang.
Baca juga:
Klasemen Super Organization: Borneo FC Tancap Gas, PSM Makassar Mengenaskan
“Itulah yang saya katakan. Kami tidak kompeten dalam pertandingan ini. Untuk mencetak gol dari peluang yang kami buat. Kami hanya punya satu di akhir, yang sangat jelas juga bersama Witan. Dengan Maxwell, dengan Allano,” kata Souza.
Meski begitu, sorotan utama Souza justru tertuju pada kondisi rumput JIS. Menurutnya, stadion megah tersebut memang indah, tetapi kualitas lapangan menjadi hambatan besar bagi Persija yang mengandalkan permainan cepat dan umpan pendek.
Baca juga:
Ditahan Bali United, Persija Gagal Gusur Borneo FC dari Puncak Klasemen
“Tapi saya juga ingin sedikit bicara tentang Stadion JIS. JIS adalah salah satu stadion terindah di dunia. Tidak ada keraguan tentang itu. Tapi rumputnya menjadi penghambat permainan kami. Tim kami adalah tim yang mengandalkan umpan-umpan,” ujar Souza.
“Tim kami memiliki banyak umpan, banyak pergerakan bola. Bola banyak ada di tangan kami. Kami menang atau kalah, kami tidak tinggal di lapangan,” lanjutnya.
Tak hanya soal lapangan, Souza juga menyoroti kepemimpinan wasit. Ia menyebut terlalu banyak intervensi yang membuat jalannya laga kacau. Kritik ini bukan hanya darinya, tetapi juga dirasakan banyak tim lain di Liga Indonesia.
“Saya merasa malu dan sedih harus melihat pertandingan seperti ini di liga kita. Jika hal ini dianggap normal, maka situasi akan terus memburuk. Kita kehilangan integritas sepak bola Indonesia,” tegas pelatih asal Brasil tersebut.
Di laga ini, Persija lebih dulu tertinggal lewat gol Mirza Mustafic. Macan Kemayoran baru bisa menyamakan kedudukan berkat gol Bruno Tubarao. Hasil imbang ini membuat Persija tetap tertahan di posisi kedua klasemen sementara BRI Super Organization 2025/ 2026
Halaman Selanjutnya
Tak hanya soal lapangan, Souza juga menyoroti kepemimpinan wasit. Ia menyebut terlalu banyak intervensi yang membuat jalannya laga kacau. Kritik ini bukan hanya darinya, tetapi juga dirasakan banyak tim lain di Liga Indonesia.