Diterbitkan 14 September 2010


Berlangganan

Pejabat Arab dan Islam pada hari Minggu menuntut langkah -langkah yang menentukan Israel mengikuti itu Airgrike pada Dohamenggambarkan serangan itu sebagai “pengecut, berbahaya dan kriminal.”

Berbicara dalam pertemuan menteri di Doha, Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit Kata serangan itu menggabungkan “pengecut, pengkhianatan, dan kebodohan.”

Israel telah berani dengan “kepuasan diri internasional yang memalukan dan keheningan,” tambahnya.

Abou Gheit mendesak negara -negara Arab dan Islam untuk bekerja sama untuk menghentikan apa yang ia sebut “mesin perang kriminal” Israel dan mengakhiri “perang memalukan” yang sedang berlangsung.

Organisasi Sekretaris Jenderal Kerjasama Islam (OKI) Hissein Brahim Taha Diungkapkan “solidaritas penuh” dengan Qatar setelah apa yang ia sebut “pelanggaran kriminal” Israel, menekankan bahwa komunitas internasional harus mengambil tindakan tegas terhadap Tel Aviv.

Juga menangani pertemuan persiapan, Perdana Menteri Qatar dan Menteri Luar Negeri Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al Thani mengecam pemogokan sebagai “terorisme negara” dan serangan terhadap “prinsip mediasi.”

Dia mengatakan serangan itu merupakan pelanggaran terang -terangan terhadap hukum internasional dan norma -norma diplomatik, dan bersumpah bahwa Doha akan melanjutkan upaya mediasinya dengan Mesir dan AS.

Menteri Luar Negeri Arab dan Islam memulai pertemuan persiapan tertutup di Doha pada hari Minggu menjelang KTT darurat Senin, yang akan menyatukan kepala negara. Pertemuan ini juga diharapkan untuk membahas aktivasi yang telah lama diusulkan dari pasukan militer Arab bersama, sebuah inisiatif yang pertama kali dikemukakan oleh Mesir hampir satu dekade lalu.

Pertemuan itu terjadi setelah serangan udara Israel Selasa di sebuah kompleks perumahan di Doha yang menewaskan lima anggota Hamas ketika kelompok itu sedang mendiskusikan proposal AS untuk mengakhiri perang di Gaza, di mana hampir 65.000 warga Palestina telah terbunuh sejak Oktober 2023.

Tautan Sumber